حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ، حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ سُلَيْمَانَ، قَالَ سَمِعْتُ ذَكْوَانَ، يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ مَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ فَقَتَلَ نَفْسَهُ، فَهْوَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ، يَتَرَدَّى فِيهِ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا، وَمَنْ تَحَسَّى سَمًّا فَقَتَلَ نَفْسَهُ، فَسَمُّهُ فِي يَدِهِ، يَتَحَسَّاهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا، وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِحَدِيدَةٍ، فَحَدِيدَتُهُ فِي يَدِهِ، يَجَأُ بِهَا فِي بَطْنِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Narasi Sa`d

Saya mendengar Rasulullah (ﷺ) berkata, “Barangsiapa mengambil tujuh kurma Ajwa di pagi hari tidak akan terkena sihir atau racun pada hari itu.”

Comment

Teks dan Konteks Hadis

Diriwayatkan oleh Sa'd ibn Abi Waqqas: Saya mendengar Rasulullah (ﷺ) bersabda, "Barangsiapa yang memakan tujuh kurma 'Ajwa di pagi hari, maka ia tidak akan terkena sihir atau racun pada hari itu." (Sahih al-Bukhari 5779)

Hadis ini tercatat dalam Kitab Pengobatan (Kitab al-Tibb) dari Sahih al-Bukhari, yang menunjukkan signifikansinya dalam pengobatan kenabian Islam.

Komentar Ilmiah

Kurma 'Ajwa yang disebutkan adalah varietas khusus yang ditanam di Madinah, dikenal karena kualitas unggul dan sifat obatnya menurut tradisi kenabian.

Para ulama menjelaskan bahwa perlindungan ini adalah berkah ilahi khusus (barakah) yang diberikan melalui mengikuti bimbingan Nabi, bukan hanya sifat fisik dari kurma itu sendiri.

Angka tujuh memiliki signifikansi dalam tradisi Islam, sering mewakili kelengkapan dan kesempurnaan ilahi dalam penciptaan.

Keputusan Yuridis

Praktik ini dianggap disarankan (mustahabb) daripada wajib, dan perlindungan dipahami bersyarat pada iman dan kepercayaan yang tulus kepada Allah.

Para ulama menekankan bahwa pengobatan kenabian ini tidak menggantikan perawatan medis yang diperlukan atau tindakan pencegahan terhadap racun yang sebenarnya.

Dimensi Spiritual

Hadis ini menunjukkan pendekatan holistik Islam terhadap kesehatan, menggabungkan nutrisi fisik dengan perlindungan spiritual.

Ibn al-Qayyim mencatat bahwa pengobatan kenabian semacam ini bekerja melalui kedua sifat fisik dan kekuatan spiritual dari mengikuti Sunnah dengan iman.