حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ، حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، حَدَّثَنَا خَيْثَمَةُ، حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ غَفَلَةَ، قَالَ عَلِيٌّ ـ رضى الله عنه ـ إِذَا حَدَّثْتُكُمْ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم حَدِيثًا فَوَاللَّهِ، لأَنْ أَخِرَّ مِنَ السَّمَاءِ أَحَبُّ إِلَىَّ مِنْ أَنْ أَكْذِبَ عَلَيْهِ، وَإِذَا حَدَّثْتُكُمْ فِيمَا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ فَإِنَّ الْحَرْبَ خَدْعَةٌ، وَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ ‏"‏ سَيَخْرُجُ قَوْمٌ فِي آخِرِ الزَّمَانِ، حُدَّاثُ الأَسْنَانِ، سُفَهَاءُ الأَحْلاَمِ، يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ، لاَ يُجَاوِزُ إِيمَانُهُمْ حَنَاجِرَهُمْ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ، فَأَيْنَمَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ، فَإِنَّ فِي قَتْلِهِمْ أَجْرًا لِمَنْ قَتَلَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan 'Abdullah bin 'Amr bin Yasar

Bahwa mereka mengunjungi Abu Sa'id Al-Khudri dan bertanya kepadanya tentang Al-Harauriyya, sebuah sekte agama khusus yang tidak ortodoks, "Apakah Anda mendengar Nabi (ﷺ) mengatakan sesuatu tentang mereka?" Abu Sa'id berkata, "Aku tidak tahu apa itu Al-Harauriya, tetapi aku mendengar Nabi (ﷺ) bersabda, "Akan muncul di bangsa ini---- dia tidak berkata: Dari bangsa ini ---- sekelompok orang yang begitu saleh sehingga kamu akan menganggap shalatmu lebih rendah dari doa-doa mereka, tetapi mereka akan membaca Al-Qur'an. ajarannya tidak akan melampaui tenggorokan mereka dan akan keluar dari agama mereka seperti anak panah melesat melalui permainan, di mana pemanah dapat melihat panahnya, Nasl pada Risaf dan Fuqa-nya untuk melihat apakah itu berlumuran darah atau tidak (yaitu mereka bahkan tidak akan memiliki jejak Islam di dalamnya).

Comment

Penjelasan Hadis tentang Khawarij

Riwayat ini dari Sahih al-Bukhari 6931, yang disampaikan melalui sahabat mulia Abu Sa'id Al-Khudri, membahas tentang suatu kaum yang dikenal sebagai Al-Harauriyya, yang berasal dari sekte Khawarij. Nama mereka berasal dari Harura, sebuah desa dekat Kufah tempat mereka awalnya berkumpul. Mereka adalah orang-orang yang memberontak terhadap Khalifah yang sah 'Ali ibn Abi Talib, semoga Allah meridhainya.

Kesalehan Lahiriah dan Penyimpangan Batin

Nabi, semoga damai atasnya, menggambarkan mereka sebagai orang yang secara lahiriah begitu saleh sehingga seorang Muslim biasa akan menganggap shalatnya sendiri tidak berarti dibandingkan dengan mereka. Mereka akan terlibat dalam ibadah yang lama, puasa, dan pembacaan Al-Qur'an. Namun, ini adalah peringatan agar tidak tertipu oleh penampilan semata, karena keadaan batin mereka adalah kesesatan dan bid'ah.

Frasa "ajaran yang tidak akan melampaui tenggorokan mereka" berarti Al-Qur'an tidak menembus hati mereka untuk menanamkan keyakinan yang benar, kerendahan hati, dan ketundukan. Mereka membacanya dengan lidah mereka, tetapi hati mereka kosong dari makna dan bimbingan sejatinya. Mereka menggunakan Al-Qur'an sebagai bukti untuk kebatilan mereka, menafsirkan ayat-ayat yang ambigu sesuai dengan keinginan mereka.

Perumpamaan Anak Panah

Perbandingan dengan anak panah yang melewati buruan sangat mendalam. Sama seperti anak panah menembus hewan begitu bersih sehingga tidak meninggalkan jejak darah di ujungnya (Nasl), takiknya (Risaf), atau batangnya (Fuqa), orang-orang ini akan keluar dari agama Islam begitu lengkap sehingga tidak ada jejak iman yang tersisa di dalam mereka. Kemurtadan mereka total dan mutlak.

Ini menunjukkan beratnya kondisi mereka. Mereka bukan hanya pendosa; mereka telah meninggalkan lingkaran Islam karena keyakinan inti mereka, yang termasuk menyatakan Muslim lain sebagai kafir (Takfir) dan menganggap halal menumpahkan darah mereka dan mengambil harta mereka.

Konsensus Ulama dan Hukum Syar'i

Para ulama Ahl al-Sunnah wal-Jama'ah bersatu bahwa Khawarij adalah sekte yang menyimpang dan sesat. Wajib untuk menentang mereka dan memperingatkan orang-orang terhadap metodologi mereka. Penguasa wajib memerangi mereka jika mereka memberontak dan menyebabkan kerusakan di bumi, karena mereka telah disebut sebagai "Anjing Neraka" dalam riwayat otentik lainnya.

Hadis ini berfungsi sebagai pelajaran abadi untuk berpegang pada pemahaman Islam arus utama (Jama'ah) dan berhati-hati terhadap mereka yang, meskipun tampak sangat saleh, menyimpan keyakinan yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan Sunnah sebagaimana dipahami oleh para pendahulu yang saleh.