حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ، قَالَ أَخْبَرَنَا هَمَّامٌ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ عِكْرِمَةَ، قَالَ صَلَّيْتُ خَلْفَ شَيْخٍ بِمَكَّةَ فَكَبَّرَ ثِنْتَيْنِ وَعِشْرِينَ تَكْبِيرَةً، فَقُلْتُ لاِبْنِ عَبَّاسٍ إِنَّهُ أَحْمَقُ‏.‏ فَقَالَ ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ، سُنَّةُ أَبِي الْقَاسِمِ صلى الله عليه وسلم‏.‏ وَقَالَ مُوسَى حَدَّثَنَا أَبَانُ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ‏.‏
Terjemahan
Dan meriwayatkan Abu Huraira

Setiap kali Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berdiri untuk shalat, dia mengucapkan Takbir pada saat memulai shalat dan kemudian membungkuk. Saat bangkit dari membungkuk dia berkata, "Sami'a llahu liman hamidah," dan kemudian sambil berdiri tegak dia biasa berkata, "Rabbana laka-l hamd" (Al-Laith berkata, "(Nabi (صلى الله عليه وسلم) berkata), 'Wa laka l-hamd'." Dia biasa mengucapkan Takbir tentang sujud dan mengangkat kepalanya dari sujud; lagi-lagi dia akan mengucapkan Takbir dengan sujud dan mengangkat kepalanya. Dia kemudian akan melakukan hal yang sama dalam seluruh doa sampai selesai. Saat bangkit dari raka kedua (setelah duduk untuk at-Tahiyyat), dia biasa mengucapkan Takbir.