Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Ketika kamu mendengar Iqama, pergilah berdoa dengan tenang dan khusyuk dan jangan tergesa-gesa. Dan berdoalah apa pun yang Anda mampu berdoa dan selesaikan apa pun yang Anda lewatkan.
Panggilan untuk Sholat (Adzan)
Sahih al-Bukhari 636
Teks Hadis
Nabi (ﷺ) bersabda, "Ketika kamu mendengar Iqama, lanjutkan untuk menunaikan sholat dengan ketenangan dan khidmat dan jangan terburu-buru. Dan sholatlah apa yang kamu mampu sholat dan selesaikan apa yang telah kamu lewatkan."
Komentar Ilmiah
Hadis mulia ini mengandung dua perintah penting mengenai sholat berjamaah. Pertama, perintah untuk melanjutkan dengan ketenangan (sakina) dan khidmat (waqar) ketika panggilan kedua (iqama) diumumkan. Ini melarang terburu-buru untuk bergabung dalam sholat, karena ketergesaan mengganggu kehadiran hati di hadapan Allah dan dapat menyebabkan terlewatnya takbir pembuka.
Kedua, instruksi untuk "sholatlah apa yang kamu mampu sholat dan selesaikan apa yang telah kamu lewatkan" memberikan panduan bagi seseorang yang bergabung dengan jamaah setelah sholat dimulai. Orang tersebut harus dengan tenang bergabung dengan imam dalam posisi apa pun dia menemukannya, kemudian setelah imam menyelesaikan sholat, pengikut harus berdiri dan menyelesaikan rakaat yang dia lewatkan.
Hikmah di balik ajaran ini adalah untuk menjaga kualitas spiritual sholat dan memastikan pelaksanaannya yang benar, daripada hanya mengejar jamaah secara fisik sambil mengabaikan persyaratan spiritual sholat dan bentuk yang benar.