Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Shalat berjamaah dua puluh lima kali lebih tinggi daripada shalat yang dipanjatkan oleh orang saja."
Teks Hadis & Referensi
"Nabi (ﷺ) bersabda, 'Shalat berjamaah dua puluh lima kali lebih utama daripada shalat yang dilakukan sendirian.'"
Sumber: Sahih al-Bukhari 646 | Kitab: Panggilan Shalat (Adhaan)
Makna & Signifikansi
Hadis ini menetapkan keutamaan dan keunggulan besar dalam melaksanakan shalat wajib berjamaah (jama'ah) dibandingkan shalat sendirian. Penyebutan spesifik "dua puluh lima kali" menunjukkan pahala spiritual yang dapat diukur, menunjukkan kemurahan hati Allah yang besar terhadap ibadah kolektif.
Shalat berjamaah mewujudkan prinsip-prinsip Islam tentang persatuan, persaudaraan, dan penyerahan komunal kepada Allah. Ini menghilangkan hambatan sosial saat umat berdiri bahu-membahu tanpa memandang status duniawi.
Keputusan Yuridis
Menurut mayoritas ulama, shalat berjamaah untuk lima shalat harian adalah Sunnah yang dikuatkan (Sunnah Mu'akkadah) bagi laki-laki yang tinggal dan mampu. Beberapa ulama dari mazhab Hanbali menganggapnya sebagai kewajiban individu (fard 'ayn).
Pahala besar yang disebutkan menunjukkan bahwa mengabaikan jamaah tanpa alasan yang sah berarti kehilangan berkah besar, meskipun shalat itu sendiri tetap sah ketika dilakukan sendirian.
Dimensi Spiritual
Perkalian pahala mencerminkan kesulitan berkumpul dan kekuatan spiritual ibadah yang bersatu. Setiap peserta mendapat manfaat dari pengabdian orang lain, menciptakan energi spiritual kolektif yang mengangkat semua yang hadir.
Hadis ini mendorong umat Islam untuk memprioritaskan kehadiran di masjid, memperkuat ikatan komunitas sambil meningkatkan pahala spiritual pribadi secara eksponensial dibandingkan dengan shalat sendirian.