حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، أَنَّ ابْنَ عُمَرَ، أَذَّنَ بِالصَّلاَةِ فِي لَيْلَةٍ ذَاتِ بَرْدٍ وَرِيحٍ ثُمَّ قَالَ أَلاَ صَلُّوا فِي الرِّحَالِ. ثُمَّ قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَأْمُرُ الْمُؤَذِّنَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةٌ ذَاتُ بَرْدٍ وَمَطَرٍ يَقُولُ أَلاَ صَلُّوا فِي الرِّحَالِ.
Terjemahan
Diriwayatkan Mahmud bin Rabi' Al-Ansari
'Itban bin Malik dulu memimpin kaumnya (suku) dalam shalat dan adalah orang buta, katanya kepada Rasul Allah, "Wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)! Kadang-kadang gelap dan air banjir mengalir (di lembah) dan saya orang buta, jadi mohon berdoa di suatu tempat di rumah saya sehingga saya dapat menganggapnya sebagai Musalla (tempat shalat)." Maka Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) pergi ke rumahnya dan berkata, "Di mana Engkau ingin aku shalat?" 'Itban menunjuk ke sebuah tempat di rumahnya dan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم), mengucapkan shalat di sana.