حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي صَعْصَعَةَ الأَنْصَارِيِّ، ثُمَّ الْمَازِنِيِّ عَنْ أَبِيهِ، أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ قَالَ لَهُ ‏"‏ إِنِّي أَرَاكَ تُحِبُّ الْغَنَمَ وَالْبَادِيَةَ، فَإِذَا كُنْتَ فِي غَنَمِكَ أَوْ بَادِيَتِكَ فَأَذَّنْتَ بِالصَّلاَةِ فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءِ، فَإِنَّهُ لاَ يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ وَلاَ شَىْءٌ إِلاَّ شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ‏"‏‏.‏ قَالَ أَبُو سَعِيدٍ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan 'Abdur-Rahman

Abu Sa'id Al-Khudri mengatakan kepada ayahku, "Aku melihat engkau menyukai domba dan padang gurun. Jadi setiap kali kamu bersama dombamu atau di padang gurun dan kamu ingin mengucapkan Adzan untuk shalat, naiklah suaramu dengan melakukannya, karena siapa pun yang mendengar Adzan, apakah manusia, jin atau makhluk lainnya, akan menjadi saksi bagimu pada hari kiamat." Abu Sa'id menambahkan, "Aku mendengarnya (riwayat ini) dari Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)."

Comment

Keutamaan Mengumandangkan Adzan dengan Keras

Riwayat ini dari Sahih al-Bukhari 609 menunjukkan keutamaan spiritual yang besar dari memanggil Adzan dengan suara yang ditinggikan, terutama di area terbuka dan padang gurun. Nabi Muhammad (ﷺ) melalui Abu Sa'id Al-Khudri menekankan bahwa setiap makhluk yang mendengar panggilan sholat menjadi saksi bagi pemanggil pada Hari Kiamat.

Komentar Ulama tentang Saksi-Saksi

Ulama klasik menjelaskan bahwa "saksi-saksi" yang disebutkan mencakup manusia, jin, dan makhluk lain dalam jangkauan pendengaran. Ini meliputi malaikat, hewan, dan bahkan benda mati yang beresonansi dengan zikir kepada Allah. Kesaksian mereka pada Hari Kebangkitan akan mengukuhkan pengabdian pemanggil dan penyebaran ibadah Islam.

Ibn Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bari mencatat bahwa hadis ini mendorong umat Islam untuk membuat kehadiran mereka dikenal sebagai penyembah Allah di semua lingkungan, mengubah padang gurun menjadi tempat zikir ilahi.

Implementasi Praktis

Ulama menyimpulkan dari ini bahwa seseorang harus meninggikan suaranya dengan tepat saat memberikan Adzan, memastikannya mencapai pendengar potensial tanpa menyebabkan bahaya atau gangguan. Ini berlaku terutama bagi mereka di daerah pedesaan, pertanian, atau gurun di mana suara terbawa jauh.

Keputusan ini berlaku untuk sholat wajib dan sholat sunnah di mana Adzan dianjurkan, menunjukkan sifat komprehensif dari undangan ilahi ini.

Dimensi Spiritual

Tradisi ini mengungkap dampak kosmik dari Adzan - ia menyucikan ruang dan waktu, dan melibatkan seluruh ciptaan dalam penyembahan kepada Allah. Saksi-saksi akan bersaksi tidak hanya pada tindakan fisik memanggil, tetapi pada realitas spiritual yang diwakilinya: proklamasi terus-menerus keesaan Allah di seluruh bumi.