حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ لِلنَّاسِ فَلْيُخَفِّفْ، فَإِنَّ مِنْهُمُ الضَّعِيفَ وَالسَّقِيمَ وَالْكَبِيرَ، وَإِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ لِنَفْسِهِ فَلْيُطَوِّلْ مَا شَاءَ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Abu Huraira

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Jika ada di antara kamu yang memimpin umat dalam shalat, dia harus mempersingkatnya karena di antara mereka ada yang lemah, yang sakit dan yang tua; dan jika ada di antara kamu yang berdoa sendirian, maka dia boleh memperpanjang (shalat) sebanyak yang dia inginkan. "

Comment

Teks Hadis & Referensi

Rasulullah (ﷺ) bersabda, "Jika salah seorang dari kalian memimpin orang-orang dalam shalat, hendaknya dia mempersingkatnya karena di antara mereka ada yang lemah, sakit, dan tua; dan jika seseorang di antara kalian shalat sendirian maka dia boleh memperpanjang (shalat) sebanyak yang dia inginkan."

Sumber: Sahih al-Bukhari 703

Komentar tentang Tanggung Jawab Imam

Hadis mulia ini menetapkan prinsip dasar shalat berjamaah dalam Islam: imam memikul tanggung jawab atas kesejahteraan jamaah. Dia harus mempertimbangkan kemampuan fisik orang-orang di belakangnya, terutama yang lemah, sakit, dan lanjut usia yang mungkin kesulitan dengan berdiri dan bacaan yang lama.

Nabi (ﷺ) menekankan moderasi dalam panjang shalat saat memimpin orang lain, menunjukkan keutamaan Islam berupa kasih sayang (rahmah) dalam ibadah. Instruksi ini mencegah kesulitan (mashaqqah) dan memastikan shalat tetap dapat diakses oleh semua Muslim, terlepas dari kondisi fisik mereka.

Interpretasi Ulama

Ulama klasik menjelaskan bahwa "memendekkan" mengacu pada bacaan surah Al-Qur'an yang sedang dan durasi posisi yang wajar - bukan menyingkat komponen wajib shalat. Imam harus memilih surah panjang sedang dan menghindari perpanjangan ruku' dan sujud yang berlebihan.

Namun, ketika shalat sendirian, seseorang dapat memperpanjang shalatnya tanpa batas, terlibat dalam bacaan, zikir, dan doa yang panjang, karena tidak ada kekhawatiran membebani orang lain. Perbedaan ini menyoroti pendekatan seimbang Islam antara pemenuhan spiritual individu dan pertimbangan komunitas.

Aplikasi Praktis

Imam harus menilai komposisi jamaah mereka dan menyesuaikan diri. Dalam jamaah campuran, moderasi sangat penting. Nabi (ﷺ) sendiri terkadang mempersingkat shalat saat mendengar anak menangis, mempertimbangkan kesulitan ibu.

Ajaran ini melampaui shalat ke semua peran kepemimpinan dalam Islam - pemimpin harus mempertimbangkan keadaan dan kemampuan pengikut mereka, mewujudkan rahmat dan kebijaksanaan yang menjadi ciri bimbingan Islam.