حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ إِذَا سَمِعْتُمُ النِّدَاءَ فَقُولُوا مِثْلَ ما يَقُولُ الْمُؤَذِّنُ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Abu Sa'id Al-Khudri

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Setiap kali kamu mendengar Adzan, katakanlah apa yang dikatakan Mu'adh-dhi.

Comment

Panggilan untuk Sholat (Adzan)

Sahih al-Bukhari 611

Teks Hadis

Rasulullah (ﷺ) bersabda, "Setiap kali kamu mendengar Adzan, ucapkan apa yang diucapkan Muadzin."

Komentar oleh Ulama Klasik

Hadis mulia ini menetapkan sunnah mengulangi kata-kata adzan saat mendengarnya. Hikmah di balik pengulangan ini adalah untuk menegaskan kesaksian tauhid dan kerasulan Muhammad (ﷺ) bersama dengan panggilan menuju keselamatan dan keberhasilan.

Ibn Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bari menjelaskan bahwa pengulangan ini berfungsi sebagai penegasan atas apa yang diumumkan muadzin dan partisipasi dalam zikir kepada Allah. Pendengar menjadi mitra dalam pahala dengan yang memanggil.

Al-Nawawi dalam Sharh Sahih Muslim menyatakan bahwa pengulangan ini mustahabb (dianjurkan) bagi setiap orang yang mendengar adzan, baik dalam keadaan suci atau tidak suci, dan apakah mampu sholat segera atau tidak.

Satu-satunya pengecualian adalah ketika mendengar "Hayya 'ala-salah" dan "Hayya 'ala-l-falah" di mana seseorang merespons dengan "La hawla wa la quwwata illa billah" - mengakui bahwa semua kekuatan dan kemampuan hanya berasal dari Allah.

Manfaat Spiritual

Mengulangi adzan memperkuat iman, meningkatkan zikir kepada Allah, dan mempersiapkan hati untuk sholat. Ini berfungsi sebagai latihan spiritual untuk sholat yang sebenarnya yang menyusul.

Praktik ini menghubungkan Muslim dengan rantai terus-menerus orang beriman yang telah merespons panggilan sholat sepanjang sejarah Islam, menciptakan persatuan melintasi waktu dan ruang.