حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ، هِشَامُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، قَالَ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ مُرَّةَ، قَالَ سَمِعْتُ سَالِمَ بْنَ أَبِي الْجَعْدِ، قَالَ سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ، يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ لَتُسَوُّنَّ صُفُوفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللَّهُ بَيْنَ وُجُوهِكُمْ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan An-Nu'man bin 'Bashir

Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Luruskanlah barisanmu atau Allah akan mengubah wajahmu."

Comment

Teks Hadis

Nabi (ﷺ) bersabda, "Luruskan barisanmu atau Allah akan mengubah wajahmu." (Sahih al-Bukhari 717)

Konteks dan Pentingnya

Hadis ini menekankan pentingnya menjaga barisan yang lurus dan teratur selama shalat berjamaah. Perintah untuk meluruskan barisan (taswiyat as-sufuf) termasuk dalam Sunnah shalat yang ditekankan yang menunjukkan persatuan, disiplin, dan ketundukan pada perintah Allah.

Komentar Ulama

Imam al-Nawawi menjelaskan bahwa meluruskan barisan adalah kewajiban kolektif (fard kifayah) bagi jamaah shalat. Peringatan keras "Allah akan mengubah wajahmu" menunjukkan beratnya mengabaikan perintah ini. Ulama menafsirkan perubahan ini sebagai distorsi fisik di Akhirat atau cacat spiritual melalui hilangnya berkah dan persatuan.

Ibn Hajar al-Asqalani mencatat bahwa penjajaran barisan yang tepat mencerminkan harmoni dan keteraturan malaikat dalam ibadah. Pelurusan horizontal dan vertikal melambangkan persatuan spiritual Muslim yang berdiri bahu-membahu di hadapan Tuhan mereka, menghilangkan celah yang dimanfaatkan setan.

Implementasi Praktis

Metode Sunnah melibatkan menyelaraskan bahu dan tumit dengan yang berdekatan, menutup celah, dan memastikan barisan lurus sebelum memulai shalat. Imam harus memverifikasi kelurusan barisan, dan jamaah harus dengan lembut mengoreksi tetangga mereka jika diperlukan.

Disiplin ini melampaui penjajaran fisik hingga harmoni spiritual - menghilangkan kebencian, iri, dan perselisihan dari hati saat berdiri dalam shalat, memenuhi persyaratan lahir dan batin dari ibadah yang benar.