Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Luruskanlah barisanmu, karena aku melihatmu dari belakang punggungku."
Teks Hadis
Nabi (ﷺ) bersabda, "Luruskan barisanmu, karena aku melihatmu dari belakang punggungku."
Referensi: Sahih al-Bukhari 718
Komentar tentang Perintah Meluruskan Barisan
Hadis mulia ini dari Kitab Seruan Shalat (Adzan) dalam Sahih al-Bukhari mengandung hikmah mendalam mengenai shalat berjamaah. Perintah untuk meluruskan barisan (taswiyat as-sufuf) bukan hanya tentang penjajaran fisik tetapi mencerminkan harmoni spiritual dan persatuan komunitas Muslim.
Para ulama menjelaskan bahwa pembentukan barisan yang tepat menunjukkan ketundukan pada perintah Allah, menghilangkan perselisihan, dan memperkuat ikatan persaudaraan. Ketika orang beriman berdiri bahu-membahu dalam shalat, mereka memanifestasikan persatuan Ummah dan menghilangkan celah yang ingin dimanfaatkan Setan.
Visi Spiritual Nabi
Pernyataan "Aku melihatmu dari belakang punggungku" telah ditafsirkan oleh para ulama klasik dalam beberapa cara. Beberapa menjelaskannya sebagai merujuk pada kemampuan Nabi untuk melihat melalui wawasan spiritual yang diberikan oleh Allah, sementara yang lain menyarankan hal itu menunjukkan kesadarannya akan keadaan jamaah melalui refleksi atau cara lain.
Imam al-Qurtubi mencatat bahwa ini menunjukkan sifat komprehensif kepemimpinan Nabi dalam shalat - kepeduliannya meluas ke semua aspek kesempurnaan shalat, termasuk pembentukan barisan yang tepat. Visi spiritual ini mencerminkan posisi unik Nabi sebagai pemandu dan imam komunitas Muslim.
Implementasi Praktis
Para fuqaha (ahli hukum) telah menyimpulkan banyak keputusan dari hadis ini: Imam harus memastikan barisan lurus sebelum memulai shalat; jamaah harus menyelaraskan bahu dan kaki mereka dengan yang di sampingnya; celah harus diisi; dan yang terlambat harus melengkapi barisan daripada berdiri sendiri.
Ibn Hajar al-Asqalani menekankan dalam Fath al-Bari bahwa perintah ini berlaku untuk shalat pria dan wanita, meskipun implementasinya mungkin berbeda sesuai dengan pengaturan terpisah untuk barisan wanita. Kesempurnaan barisan melambangkan kesempurnaan shalat itu sendiri.