حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ، قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، قَالَ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنْ هَمَّامٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ " إِنَّمَا جُعِلَ الإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَلاَ تَخْتَلِفُوا عَلَيْهِ، فَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا، وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ. فَقُولُوا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ. وَإِذَا سَجَدَ فَاسْجُدُوا، وَإِذَا صَلَّى جَالِسًا فَصَلُّوا جُلُوسًا أَجْمَعُونَ، وَأَقِيمُوا الصَّفَّ فِي الصَّلاَةِ، فَإِنَّ إِقَامَةَ الصَّفِّ مِنْ حُسْنِ الصَّلاَةِ ".
Salin
Diriwayatkan Abu Huraira
Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Imam (diangkat) untuk diikuti. Maka janganlah kamu berbeda darinya, membungkuk ketika dia membungkuk, dan katakanlah, "Rabbana-lakal hamd" jika dia mengatakan "Sami'a l-lahu liman hamidah"; dan jika dia bersujud, bersujudlah (setelahnya), dan jika dia shalat duduk, berdoalah duduk bersama-sama, dan luruskan barisan untuk shalat, karena meluruskan barisan adalah di antara hal-hal yang membuat doamu benar dan sempurna. (Lihat Hadis No. 657).