حَدَّثَنَا مُوسَى، قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ، قَالَ حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ، عَنْ أَبِي مَعْمَرٍ، قَالَ قُلْنَا لِخَبَّابٍ أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقْرَأُ فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ قَالَ نَعَمْ‏.‏ قُلْنَا بِمَ كُنْتُمْ تَعْرِفُونَ ذَاكَ قَالَ بِاضْطِرَابِ لِحْيَتِهِ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Anas bin Malik

Nabi (صلى الله عليه وسلم) memimpin kami dalam shalat dan kemudian naik ke mimbar dan memberi isyarat dengan kedua tangan ke arah kiblat masjid dan kemudian berkata, "Ketika saya mulai menuntun Anda dalam shalat, saya melihat tampilan Surga dan Neraka di dinding masjid (menghadap kiblat). Saya tidak pernah melihat baik dan buruk seperti yang saya lihat hari ini." Dia mengulangi pernyataan terakhir tiga kali.

Comment

Teks & Konteks Hadis

Nabi (ﷺ) memimpin kami dalam shalat dan kemudian naik ke mimbar dan melambaikan kedua tangannya ke arah kiblat masjid dan kemudian berkata, "Ketika saya mulai memimpin kalian dalam shalat, saya melihat tampilan Surga dan Neraka di dinding masjid (menghadap kiblat). Saya tidak pernah melihat kebaikan dan keburukan seperti yang saya lihat hari ini." Dia mengulangi pernyataan terakhir tiga kali.

Referensi: Sahih al-Bukhari 749

Komentar Ilmiah

Riwayat yang mendalam ini menunjukkan realitas spiritual yang menyertai shalat (salah). Saat memimpin jamaah, Nabi (ﷺ) diberikan penglihatan tentang konsekuensi akhir dari perbuatan manusia - Surga bagi orang yang benar dan Neraka bagi orang yang jahat.

Gerakan melambaikan kedua tangan ke arah kiblat menandakan pentingnya arah dalam ibadah dan melambangkan menarik perhatian pada realitas spiritual yang mendasari tindakan fisik pengabdian. Dinding masjid yang menghadap kiblat menjadi layar di mana kebenaran ilahi diwujudkan.

Pengulangan tiga kali menekankan sifat luar biasa dari penglihatan ini dan berfungsi sebagai pengingat yang kuat tentang Hari Kiamat. Pengalaman ini terjadi selama shalat, menyoroti bahwa salah bukan hanya gerakan fisik tetapi perjalanan spiritual di mana orang beriman berdiri di hadapan Allah dan mungkin diberikan sekilas pandang tentang realitas yang tak terlihat.

Pelajaran Spiritual

Shalat menghubungkan penyembah dengan realitas kekal akhirat, membuat dunia spiritual dapat dirasakan oleh hati.

Masjid bukan hanya bangunan fisik tetapi tempat di mana manifestasi ilahi dapat terjadi bagi mereka yang hatinya disucikan.

Kesadaran konstan tentang Surga dan Neraka seharusnya memotivasi orang beriman untuk kebenaran dan mencegah mereka dari dosa.

Pengalaman Nabi mengajarkan bahwa pemimpin dalam shalat membawa tanggung jawab spiritual khusus dan mungkin menerima inspirasi ilahi selama shalat berjamaah.