Sa'd berkata, "Aku biasa berdoa bersama mereka doa yang mirip dengan doa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (shalat Zuhur dan Ashar) yang tidak mengurangi apa pun dari mereka. Aku biasa memperpanjang dua rakat pertama dan mempersingkat dua rakat terakhir." 'Umar berkata kepada Sa'd, "Inilah yang kami pikirkan tentang kamu."
Panggilan untuk Sholat (Adzan)
Sahih al-Bukhari 758
Analisis Teks
Narasi ini dari Sa'd ibn Abi Waqqas menjelaskan metode yang tepat untuk melaksanakan sholat empat rakaat (Zuhr dan 'Asr). Sa'd menegaskan bahwa dia mempertahankan sholat lengkap seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad (ﷺ), tanpa pengurangan dalam komponen-komponen esensialnya.
Perbedaan utamanya terletak pada durasi: memperpanjang dua rakaat pertama dan mempersingkat dua rakaat terakhir. Praktik ini mencerminkan Sunnah di mana bacaan berdiri dalam rakaat awal lebih panjang daripada yang berikutnya.
Komentar Yuridis
Para ulama menyimpulkan dari hadis ini bahwa dua rakaat pertama harus mengandung bacaan Al-Qur'an yang lebih panjang daripada dua rakaat terakhir. Ini berlaku terutama untuk sholat Zuhr dan 'Asr di mana bacaan dilakukan secara diam-diam.
Tanggapan 'Umar menunjukkan verifikasi komunitas terhadap praktik keagamaan, menunjukkan bagaimana para sahabat saling memantau kepatuhan mereka terhadap tradisi Kenabian. Ini menetapkan prinsip saling menyerukan kebaikan dan melarang kejahatan dalam komunitas Muslim.
Signifikansi Spiritual
Pengurangan bertahap dalam panjang sholat melambangkan perjalanan spiritual: dimulai dengan persekutuan yang diperpanjang dengan Allah, kemudian bergerak menuju kesimpulan sambil mempertahankan pengabdian. Struktur ini mengakomodasi baik perendaman spiritual maupun konsistensi praktis dalam ibadah.
Narasi ini menunjukkan pentingnya mempertahankan praktik Kenabian persis seperti yang diajarkan, tanpa inovasi atau kelalaian, sambil memahami kebijaksanaan di balik bentuk-bentuk khusus mereka.