حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ جَبَلَةَ، كُنَّا بِالْمَدِينَةِ فِي بَعْضِ أَهْلِ الْعِرَاقِ، فَأَصَابَنَا سَنَةٌ، فَكَانَ ابْنُ الزُّبَيْرِ يَرْزُقُنَا التَّمْرَ، فَكَانَ ابْنُ عُمَرَ ـ رضى الله عنهما ـ يَمُرُّ بِنَا فَيَقُولُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم نَهَى عَنِ الإِقْرَانِ، إِلاَّ أَنْ يَسْتَأْذِنَ الرَّجُلُ مِنْكُمْ أَخَاهُ.
Salin
Narasi Abu Mas'ud
Ada seorang pria Ansari bernama Abu Shu'aib yang memiliki seorang budak tukang daging. Abu Syu'aib berkata kepadanya, “Siapkan makanan yang cukup untuk lima orang sehingga saya dapat mengundang Nabi (ﷺ) selain empat orang lainnya.” Abu Syu'aib telah melihat tanda-tanda kelaparan di wajah Nabi (ﷺ) dan karenanya dia mengundangnya. Orang lain yang tidak diundang, mengikuti Nabi. Nabi (ﷺ) berkata kepada Abu Syu'aib, “Orang ini telah mengikuti kami. Apakah Anda mengizinkannya berbagi makanan?” Abu Syu'aib menjawab, “Ya.”