حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ، أَخْبَرَنَا مُحَمَّدٌ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ سُلَيْمَانَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُرَّةَ، عَنْ مَسْرُوقٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو ـ رضى الله عنهما ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا، أَوْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْ أَرْبَعَةٍ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ، حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang memiliki empat karakter maka ia adalah orang munafik, dan barangsiapa yang memiliki salah satu dari empat ciri berikut akan memiliki satu ciri kemunafikan sampai ia menyerah. ﷺ Ini adalah: (1) Setiap kali dia berbicara, dia berdusta; (2) Setiap kali dia berjanji, dia melanggar; (3) setiap kali dia membuat perjanjian, dia terbukti berkhianat; (4) dan setiap kali dia bertengkar, dia berbuat kasar dengan cara yang jahat dan menghina.” (Lihat Hadis No. 33 Jilid 1)

Comment

Empat Karakteristik Kemunafikan

Hadis yang mendalam dari Sahih al-Bukhari 2459 ini menguraikan ciri-ciri penentu yang membedakan munafik (munāfiq) dalam manifestasi lengkap dan parsial. Nabi Muhammad (ﷺ) menetapkan perbedaan penting: memiliki keempat ciri tersebut membentuk kemunafikan lengkap dalam iman (nifāq al-iʿtiqād), sementara memiliki satu saja mewakili cabang kemunafikan dalam perilaku (nifāq al-ʿamalī) hingga bertobat.

Komentar Ilmiah tentang Empat Ciri

1. Berbohong dalam Ucapan: Para ulama menjelaskan bahwa kebiasaan berbohong dalam urusan biasa menunjukkan kerusakan di hati. Al-Nawawi menyatakan ini menunjukkan kurangnya rasa takut kepada Allah, karena kejujuran (ṣidq) adalah fondasi iman dan berbohong adalah lawannya.

2. Mengingkari Janji: Ibn Ḥajar al-ʿAsqalānī menjelaskan bahwa ini merujuk pada mengingkari janji yang dibuat kepada Muslim tanpa alasan yang sah. Menepati janji mencerminkan integritas dan kepercayaan diri seseorang, kualitas penting seorang mukmin.

3. Mengkhianati Amanah: Ini mencakup semua bentuk amanah (amānah) - dari simpanan keuangan hingga hal-hal rahasia. Pengkhianatan melanggar prinsip dasar Islam tentang kesetiaan, yang Nabi gambarkan sebagai bagian dari iman sejati.

4. Kekasaran dalam Perselisihan: Para ulama mendefinisikan ini sebagai meninggalkan batasan moral selama argumen, menggunakan bahasa kotor, tuduhan palsu, atau permusuhan berlebihan. Seorang mukmin berselisih dengan etika yang tepat, mencari kebenaran daripada kemenangan.

Implikasi Praktis

Hadis ini berfungsi sebagai cermin untuk refleksi diri. Para pendahulu yang saleh akan terus-menerus memeriksa diri mereka terhadap ciri-ciri ini. Memiliki satu karakteristik tidak membuat seseorang menjadi munafik mutlak, tetapi itu mewakili penyakit spiritual berbahaya yang memerlukan perawatan segera melalui pertobatan dan reformasi diri.