Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Ada seorang pria Israel bernama Juraij, ketika dia sedang berdoa, ibunya datang dan memanggilnya, tetapi dia tidak menanggapi panggilannya. Dia berkata (kepada dirinya sendiri) apakah dia harus melanjutkan shalat atau menjawab ibunya. Dia datang kepadanya untuk kedua kalinya dan memanggilnya dan berkata, “Ya Allah! Jangan biarkan dia mati sampai dia melihat wajah pelacur.” Juraij dulu tinggal di pertapaan. Seorang wanita berkata bahwa dia akan membujuk Juraij, jadi dia pergi kepadanya dan menunjukkan dirinya (untuk tindakan jahat) tetapi dia menolak. Dia kemudian pergi ke seorang gembala dan mengizinkannya melakukan hubungan seksual ilegal dengannya dan kemudian dia melahirkan seorang anak laki-laki. Dia menuduh bahwa bayi itu berasal dari Juraij. Orang-orang pergi ke Juraij dan menghancurkan pertapaan, menariknya keluar dari sana dan melecehkannya. Dia berwudhu dan berdoa, kemudian dia pergi kepada laki-laki (bayi) dan bertanya kepadanya, “Wahai anak laki-laki! Siapakah ayahmu?” Bayi itu menjawab bahwa ayahnya adalah gembala. Orang-orang mengatakan bahwa mereka akan membangun untuknya pertapaan emas tetapi Juraij meminta mereka untuk membuatnya hanya dari lumpur.”