حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، أَخْبَرَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، عَنِ الأَوْزَاعِيِّ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ أَبِيهِ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ رَأَيْتُ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ الطَّعَامَ مُجَازَفَةً يُضْرَبُونَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يَبِيعُوهُ حَتَّى يُئْوُوهُ إِلَى رِحَالِهِمْ‏.‏
Salin
Narasi Tawus

Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah melarang penjualan makanan sebelum diukur dan dipindahkan ke dalam kepemilikan seseorang.” Saya bertanya kepada Ibnu Abbas, “Bagaimana itu?” Ibnu Abbas menjawab, “Ini akan seperti menjual uang demi uang, karena bahan makanan belum diserahkan kepada pembeli pertama yang merupakan penjual saat ini.”