حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدٌ الْمَقْبُرِيُّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ أَنَّهُ سَمِعَهُ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم " إِذَا زَنَتِ الأَمَةُ فَتَبَيَّنَ زِنَاهَا فَلْيَجْلِدْهَا، وَلاَ يُثَرِّبْ، ثُمَّ إِنْ زَنَتْ فَلْيَجْلِدْهَا، وَلاَ يُثَرِّبْ، ثُمَّ إِنْ زَنَتِ الثَّالِثَةَ فَلْيَبِعْهَا، وَلَوْ بِحَبْلٍ مِنْ شَعَرٍ ".
Terjemahan
Narasi Abu Huraira
Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang budak perempuan melakukan hubungan seksual ilegal dan terbukti tidak diragukan lagi, maka pemiliknya harus mencambuknya dan tidak boleh menyalahkannya setelah hukuman hukum. Dan kemudian jika dia mengulangi hubungan seksual ilegal, dia harus mencambuknya lagi dan tidak boleh menyalahkannya setelah hukuman hukum, dan jika dia melakukannya untuk ketiga kalinya, maka dia harus menjualnya bahkan untuk tali rambut.”