Suatu kelompok yang terdiri dari tiga orang laki-laki mendatangi rumah-rumah istri-istri Nabi ( ﷺ ) dan bertanya bagaimana Nabi ( ﷺ ) beribadah (kepada Allah), dan ketika mereka diberi tahu tentang hal itu, mereka menganggap ibadah mereka belum cukup dan berkata, "Dari mana kita berasal, wahai Nabi ( ﷺ ) karena dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang telah diampuni." Kemudian salah seorang dari mereka berkata, "Aku akan salat sepanjang malam untuk selama-lamanya." Yang lain berkata, "Aku akan berpuasa sepanjang tahun dan tidak akan berbuka." Yang ketiga berkata, "Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah untuk selama-lamanya." Rasulullah ( ﷺ ) mendatangi mereka dan berkata, "Apakah kalian orang-orang yang mengatakan hal itu? Demi Allah, aku lebih tunduk kepada Allah dan lebih takut kepada-Nya daripada kalian; namun aku berpuasa dan berbuka, aku tidur dan aku juga menikahi wanita. Jadi dia yang tidak mengikuti tradisiku dalam agama, bukan dariku (bukan salah satu pengikutku).
Komentar tentang Hadis: Bahaya Ekstremisme Agama
Riwayat ini dari Sahih al-Bukhari 5063 berfungsi sebagai peringatan mendalam terhadap ekstremisme agama dan inovasi. Tiga sahabat, meskipun dengan niat baik, jatuh ke dalam kesalahan menciptakan tindakan supererogatori yang bertentangan dengan sifat seimbang hukum Islam.
Pernyataan mereka - sholat malam abadi, puasa terus-menerus tanpa henti, dan selibat penuh - mewakili penyimpangan dari praktik kenabian. Islam mendorong moderasi dalam ibadah, karena praktik berlebihan sering kali menyebabkan kelelahan dan pengabaian kewajiban agama sama sekali.
Metodologi Kenabian: Keseimbangan dan Moderasi
Tanggapan Nabi menetapkan jalan tengah dalam ibadah. Pernyataannya "Aku lebih tunduk kepada Allah dan lebih takut kepada-Nya daripada kalian" menunjukkan bahwa kesalehan sejati tidak terletak pada praktik ekstrem tetapi pada ibadah yang konsisten dan seimbang yang selaras dengan bimbingan ilahi.
Klarifikasi Nabi bahwa dia berpuasa tetapi berbuka, tidur tetapi sholat di malam hari, dan menikahi wanita menetapkan sifat komprehensif ibadah Islam yang mencakup semua aspek kehidupan manusia tanpa mengabaikan kebutuhan manusia yang sah.
Konsekuensi Serius dari Penyimpangan
Deklarasi keras "barangsiapa tidak mengikuti tradisiku dalam agama, bukan dari golonganku" menekankan pentingnya kritis untuk mematuhi jalan kenabian. Pernyataan ini berfungsi sebagai perlindungan bagi komunitas Muslim terhadap ekstremisme dan inovasi.
Para ulama menjelaskan bahwa peringatan ini berlaku bagi mereka yang dengan sengaja meninggalkan praktik kenabian, menganggapnya tidak cukup, bukan bagi mereka yang berusaha mengikutinya tetapi kadang-kadang gagal karena kelemahan manusia.
Keputusan Hukum yang Diambil dari Hadis Ini
Hadis ini menetapkan larangan monastisisme dalam Islam dan mengonfirmasi legitimasi dan keutamaan pernikahan. Itu juga membatalkan praktik puasa terus-menerus tanpa henti selama malam Ramadan.
Riwayat ini menunjukkan bahwa bimbingan terbaik adalah bimbingan Nabi Muhammad (ﷺ) dan bahwa ibadah apa pun yang tidak disahkan oleh hukum Islam, bahkan jika dilakukan dengan niat baik, ditolak.