حَدَّثَنَا فَرْوَةُ بْنُ أَبِي الْمَغْرَاءِ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ، عَنْ هِشَامٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ خَرَجَتْ سَوْدَةُ بِنْتُ زَمْعَةَ لَيْلاً فَرَآهَا عُمَرُ فَعَرَفَهَا فَقَالَ إِنَّكِ وَاللَّهِ يَا سَوْدَةُ مَا تَخْفَيْنَ عَلَيْنَا، فَرَجَعَتْ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لَهُ، وَهْوَ فِي حُجْرَتِي يَتَعَشَّى، وَإِنَّ فِي يَدِهِ لَعَرْقًا، فَأُنْزِلَ عَلَيْهِ فَرُفِعَ عَنْهُ وَهُوَ يَقُولُ ‏"‏ قَدْ أَذِنَ لَكُنَّ أَنْ تَخْرُجْنَ لِحَوَائِجِكُنَّ ‏"‏‏.‏
Salin
Narasi `Aisha

Suatu ketika Sa`da bint Zam`a keluar pada malam hari karena suatu kebutuhan, dan `Umar melihatnya, dan mengenalinya, dia berkata (kepadanya), “Demi Allah, wahai Sa`da! Kamu tidak bisa menyembunyikan dirimu dari kami.” Jadi dia kembali kepada Nabi (ﷺ) dan menyebutkan hal itu kepadanya ketika dia sedang duduk di kediamanku sambil makan malam dan memegang tulang yang dilapisi daging di tangannya. Kemudian wahyu Ilahi diturunkan kepadanya dan ketika keadaan itu berakhir, dia (Nabi (ﷺ) berkata: “Wahai wanita! Kamu telah diizinkan oleh Allah untuk keluar untuk kebutuhan kamu.”