حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ، حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ صَالِحٍ الْهَمْدَانِيُّ، حَدَّثَنَا الشَّعْبِيُّ، قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو بُرْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ أَيُّمَا رَجُلٍ كَانَتْ عِنْدَهُ وَلِيدَةٌ فَعَلَّمَهَا فَأَحْسَنَ تَعْلِيمَهَا، وَأَدَّبَهَا فَأَحْسَنَ تَأْدِيبَهَا، ثُمَّ أَعْتَقَهَا وَتَزَوَّجَهَا فَلَهُ أَجْرَانِ، وَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ آمَنَ بِنَبِيِّهِ وَآمَنَ بِي فَلَهُ أَجْرَانِ، وَأَيُّمَا مَمْلُوكٍ أَدَّى حَقَّ مَوَالِيهِ وَحَقَّ رَبِّهِ فَلَهُ أَجْرَانِ ‏"‏‏.‏ قَالَ الشَّعْبِيُّ خُذْهَا بِغَيْرِ شَىْءٍ قَدْ كَانَ الرَّجُلُ يَرْحَلُ فِيمَا دُونَهُ إِلَى الْمَدِينَةِ‏.‏ وَقَالَ أَبُو بَكْرٍ عَنْ أَبِي حَصِينٍ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ أَعْتَقَهَا ثُمَّ أَصْدَقَهَا ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Dikisahkan Anas

Nabi ( ﷺ ) tinggal selama tiga hari antara Khaibar dan Madinah, dan di sana ia menyempurnakan pernikahannya dengan Safiyya binti Huyai. Saya mengundang kaum Muslim ke pesta pernikahan di mana tidak ada daging maupun roti yang dipersembahkan. Ia memerintahkan agar kain pelapis makan dari kulit dibentangkan, dan kurma, yoghurt kering, dan mentega diletakkan di atasnya, dan begitulah pesta pernikahan Nabi. Kaum Muslim bertanya-tanya, "Apakah ia (Saffiyya) dianggap sebagai istrinya atau budak perempuannya?" Kemudian mereka berkata, "Jika ia memerintahkannya untuk bercadar, ia akan menjadi salah satu ibu dari orang-orang beriman; tetapi jika ia tidak memerintahkannya untuk bercadar, ia akan menjadi seorang budak perempuan. Jadi ketika Nabi ( ﷺ ) berangkat dari sana, ia menyisakan ruang baginya di belakangnya (di atas untanya) dan meletakkan kain penutup di antara dia dan orang-orang.