حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ، حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ، أَخْبَرَنَا ابْنُ شِهَابٍ، سَمِعَ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ، يَقُولُ سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ أَبِي وَقَّاصٍ، يَقُولُ رَدَّ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَلَى عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُونٍ التَّبَتُّلَ، وَلَوْ أَذِنَ لَهُ لاَخْتَصَيْنَا.
Terjemahan
Diriwayatkan oleh Abdullah
Kami dulu ikut serta dalam peperangan suci yang dipimpin oleh Rasulullah ( ﷺ ) dan kami tidak memiliki apa pun (istri) bersama kami. Maka kami berkata, "Haruskah kami mengebiri diri kami sendiri?" Beliau melarang kami melakukan itu dan kemudian mengizinkan kami menikahi wanita dengan akad sementara (2) dan membacakan kepada kami: -- 'Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengharamkan apa yang baik-baik yang telah Allah halalkan bagimu, dan janganlah kamu melampaui batas.' (5.87)