حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ،. وَحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ، أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ، قَالَ أَخْبَرَنِي يَحْيَى بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ صَيْفِيٍّ، أَنَّ عِكْرِمَةَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ، أَخْبَرَهُ أَنَّ أُمَّ سَلَمَةَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم حَلَفَ لاَ يَدْخُلُ عَلَى بَعْضِ أَهْلِهِ شَهْرًا، فَلَمَّا مَضَى تِسْعَةٌ وَعِشْرُونَ يَوْمًا غَدَا عَلَيْهِنَّ أَوْ رَاحَ فَقِيلَ لَهُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ حَلَفْتَ أَنْ لاَ تَدْخُلَ عَلَيْهِنَّ شَهْرًا قَالَ " إِنَّ الشَّهْرَ يَكُونُ تِسْعَةً وَعِشْرِينَ يَوْمًا ".
Terjemahan
Diriwayatkan oleh Ibnu `Abbas
Suatu pagi kami melihat istri-istri Nabi (ﷺ) menangis, dan semua dari mereka memiliki keluarganya bersamanya, saya pergi ke masjid dan menemukan bahwa itu penuh sesak dengan orang-orang. Kemudian `Umar bin Al-Khattab datang dan pergi kepada Nabi (ﷺ) yang berada di kamar atasnya. Dia menyambutnya tetapi tidak ada yang menjawab. Dia menyapa lagi, tetapi tidak ada yang menjawab. Kemudian penjaga gerbang memanggilnya dan dia masuk ke arah Nabi, dan bertanya, “Sudahkah kamu menceraikan istri-istrimu?” Rasulullah SAW berkata, “Tidak, tetapi saya telah bersumpah untuk tidak pergi kepada mereka selama satu bulan.” Maka Nabi (ﷺ) menjauh (dari istri-istrinya) selama dua puluh sembilan hari dan kemudian masuk ke mereka.