Orang-orang mengatakan bahwa Abu Huraira menceritakan terlalu banyak narasi. Sesungguhnya Allah mengetahui apakah aku berkata benar atau tidak. Mereka juga bertanya, “Mengapa para emigran dan Ansar tidak menceritakan seperti yang dia lakukan?” Faktanya, saudara-saudara emigran saya sibuk berdagang di pasar, dan saudara-saudara Ansar saya sibuk dengan properti mereka. Saya adalah orang miskin yang menemani Rasulullah (ﷺ) dan merasa puas dengan apa yang memenuhi perut saya. Maka aku selalu hadir ketika mereka (yaitu para emigran dan Ansar) tidak hadir, dan aku selalu ingat ketika mereka lupa (hadis). Suatu hari Nabi (ﷺ) berkata, “Barangsiapa membentangkan lembarannya sampai saya menyelesaikan pernyataan saya ini dan kemudian mengumpulkannya di dadanya, tidak akan pernah melupakan apa pun dari pernyataan saya.” Jadi, saya membentangkan selembar penutup saya yang merupakan satu-satunya pakaian yang saya miliki, sampai Nabi (ﷺ) menyelesaikan pernyataannya dan kemudian saya mengumpulkannya di dada saya. Demi Dia yang telah mengutus dia (Rasulullah) dengan kebenaran, sejak itu aku tidak melupakan sepatah kata pun dari pernyataannya, sampai hari ini. Demi Allah, kecuali untuk dua ayat dalam Kitab Allah, aku tidak akan pernah menceritakan apa pun (dari Nabi). (Kedua ayat ini adalah): “Sesungguhnya! orang-orang yang menyembunyikan tanda-tanda yang jelas dan petunjuk yang telah Kami turunkan. sampai kepada Yang Maha Penyayang.” (2:159-160)