Rasulullah SAW (ﷺ) berdoa kepada Allah dalam shalat, “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari segala dosa dan dari hutang.” Seseorang berkata, Wahai Rasulullah (ﷺ)! (Saya melihat Anda) sangat sering Anda berlindung kepada Allah dari hutang. Dia menjawab, “Jika seseorang berhutang, dia berbohong ketika dia berbicara, dan melanggar janjinya ketika dia berjanji.”
Eksposisi Hadis dari Sahih al-Bukhari 2397
Riwayat ini dari Kitab Pinjaman, Pembayaran Pinjaman, Pembekuan Harta, Kepailitan dalam Sahih al-Bukhari mengungkapkan kebijaksanaan mendalam mengenai bahaya spiritual dan moral dari utang. Doa Nabi yang sering menunjukkan bahwa utang bukan hanya masalah keuangan tetapi hal yang mempengaruhi keadaan spiritual dan karakter moral seseorang.
Sifat Mencari Perlindungan dari Utang
Para Sahabat mengamati doa Nabi yang berulang, menunjukkan keseriusan masalah ini. Mencari perlindungan dari utang menunjukkan bahwa itu termasuk ujian signifikan yang dapat merusak iman dan perilaku seorang mukmin. Penjelasan Nabi mengungkapkan bahwa utang menciptakan kondisi yang mengarah pada kebohongan dan janji yang dilanggar.
Konsekuensi Moral dari Berutang
Ketika seorang debitur berbicara, mereka mungkin menyembunyikan situasi keuangan mereka atau memberikan jaminan palsu kepada kreditur. Saat berjanji untuk membayar, mereka mungkin berkomitmen pada jadwal yang tidak dapat mereka penuhi. Dengan demikian, utang menjadi pintu gerbang menuju ketidakjujuran dan ketidakdapatdipercayaan - kualitas yang sangat bertentangan dengan moralitas Islam.
Komentar Ulama tentang Dampak Spiritual Utang
Ulama klasik menjelaskan bahwa utang membebani jiwa dengan kecemasan dan kekhawatiran dengan urusan duniawi, mengalihkan perhatian dari ibadah dan mengingat Allah. Kehormatan debitur tetap terganggu sampai utang dilunasi, dan kebebasan mereka dalam urusan agama dan duniawi tetap terbatas.
Imam Ibn Hajar al-Asqalani mencatat dalam Fath al-Bari bahwa hadis ini menekankan menjaga lidah dari kebohongan dan mempertahankan kepercayaan - kedua kualitas penting untuk integritas spiritual seorang Muslim.
Panduan Praktis untuk Orang Beriman
Ajaran ini mendorong Muslim untuk menghindari utang yang tidak perlu, memenuhi kewajiban keuangan dengan segera, dan menjaga transparansi dalam urusan keuangan. Ketika utang menjadi perlu, seseorang harus sangat jujur tentang kapasitas pembayaran dan jadwalnya.