حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ، حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنْ أَبِي بِشْرٍ، عَنْ سَعِيدٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ـ رضى الله عنهما ـ قَالَ مَا صَامَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم شَهْرًا كَامِلاً قَطُّ غَيْرَ رَمَضَانَ، وَيَصُومُ حَتَّى يَقُولَ الْقَائِلُ لاَ وَاللَّهِ لاَ يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى يَقُولَ الْقَائِلُ لاَ وَاللَّهِ لاَ يَصُومُ‏.‏
Salin
Diriwayatkan Humaid

Saya bertanya kepada Anas tentang puasa Nabi. Dia berkata, "Setiap kali saya suka melihat Nabi (صلى الله عليه وسلم) berpuasa di bulan apa pun, saya bisa melihat itu, dan setiap kali saya suka melihatnya tidak berpuasa, saya bisa melihatnya juga, dan jika saya suka melihatnya shalat di malam hari, saya bisa melihat itu, dan jika saya suka melihatnya tidur, saya bisa melihat itu, juga." Anas lebih lanjut berkata, "Saya tidak pernah menyentuh sutra atau beludru yang lebih lembut dari tangan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dan tidak pernah mencium bau kasturi atau asap wangi yang lebih menyenangkan daripada bau Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)."