حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا هِشَامٌ، حَدَّثَنَا يَحْيَى، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ، وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Abu Huraira

Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Barangsiapa mendirikan shalat pada malam Qadr karena iman yang tulus dan mengharapkan pahala dari Allah, maka semua dosa sebelumnya akan diampuni; dan barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman, dan mengharapkan pahala dari Allah, maka segala dosa sebelumnya akan diampuni."

Comment

Teks Hadis

Nabi (ﷺ) bersabda, "Barangsiapa mendirikan shalat pada malam Qadr dengan iman yang tulus dan mengharap pahala dari Allah, maka semua dosa-dosanya yang lalu akan diampuni; dan barangsiapa berpuasa di bulan Ramadan dengan iman yang tulus, dan mengharap pahala dari Allah, maka semua dosa-dosanya yang lalu akan diampuni."

Referensi: Sahih al-Bukhari 1901 | Kitab: Puasa

Komentar tentang Malam Qadr

Malam Takdir (Laylat al-Qadr) lebih unggul daripada seribu bulan dalam keutamaan ilahi. Frasa "dengan iman yang tulus" (īmānan wa-iḥtisāban) menunjukkan dua syarat penting: keyakinan yang benar pada perintah-perintah Allah dan niat murni yang hanya mencari keridhaan-Nya, bukan pengakuan duniawi.

Para ulama menjelaskan bahwa "dosa-dosa yang lalu" merujuk pada dosa-dosa kecil, karena dosa besar memerlukan tobat khusus. Shalat malam yang disebutkan mencakup segala perbuatan baik yang dilakukan pada malam yang diberkati ini, khususnya shalat tahajud.

Komentar tentang Puasa Ramadan

Berpuasa Ramadan dengan iman yang tulus dan harapan akan pahala merupakan salah satu rukun Islam. Pengulangan "dengan iman yang tulus dan mengharap pahala" menekankan bahwa pantangan fisik belaka tanpa kesadaran spiritual tidak memenuhi persyaratan lengkap.

Imam Ibn Hajar al-Asqalani mencatat dalam Fath al-Bari bahwa pengampunan yang dijanjikan berlaku bagi mereka yang menyelesaikan puasa dengan benar, mematuhi semua peraturan dan menghindari tindakan yang membatalkan. Kombinasi ibadah malam selama Qadr dan puasa di siang hari menciptakan pemurnian spiritual yang komprehensif.

Implikasi Hukum dan Spiritual

Hadis ini menetapkan keutamaan besar dalam mencari Laylat al-Qadr dan menyelesaikan puasa Ramadan. Ini mendorong umat Islam untuk meningkatkan ibadah selama sepuluh malam terakhir Ramadan sambil mempertahankan kualitas puasa mereka sepanjang bulan.

Janji pengampunan lengkap memberikan motivasi kuat bagi para pendosa untuk kembali kepada Allah, menunjukkan rahmat-Nya yang tak terbatas dan kekuatan transformatif dari tindakan ibadah suci ini ketika dilakukan dengan niat dan iman yang tepat.