حَدَّثَنَا صَدَقَةُ، حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، حَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى، عَنِ الْحَسَنِ، سَمِعَ أَبَا بَكْرَةَ، سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم عَلَى الْمِنْبَرِ وَالْحَسَنُ إِلَى جَنْبِهِ، يَنْظُرُ إِلَى النَّاسِ مَرَّةً وَإِلَيْهِ مَرَّةً، وَيَقُولُ ‏"‏ ابْنِي هَذَا سَيِّدٌ، وَلَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يُصْلِحَ بِهِ بَيْنَ فِئَتَيْنِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ ‏"‏‏.‏
Salin
Diriwayatkan Muhammad

Anas bin Malik berkata, "Kepala Al-Husain dibawa ke 'Ubaidullah bin Ziyad dan dimasukkan ke dalam nampan, dan kemudian Ibnu Ziyad mulai bermain dengan tongkat di hidung dan mulut kepala Al-Husain dan mengatakan sesuatu tentang ciri-cirinya yang tampan." Anas kemudian berkata (kepadanya), "Al-Husain lebih menyerupai Nabi daripada yang lain." Anas menambahkan, "Rambutnya (yaitu Al-Husain) diwarnai dengan Wasma (yaitu sejenis tanaman yang digunakan sebagai pewarna).