Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (p.b.u.h) berbicara tentang hari Jumat dan berkata, "Ada satu jam (waktu yang tepat) pada hari Jumat dan jika seorang Muslim mendapatkannya saat shalat dan meminta sesuatu dari Allah, maka Allah pasti akan memenuhi permintaannya." Dan dia (Nabi) menunjukkan singkatnya waktu itu dengan tangannya.
Kitab Shalat Jumat - Sahih al-Bukhari 935
Rasulullah (ﷺ) (s.a.w) berbicara tentang Jumat dan berkata, "Ada satu jam (waktu yang tepat) pada hari Jumat dan jika seorang Muslim mendapatkannya saat sedang shalat dan meminta sesuatu dari Allah, maka Allah pasti akan memenuhi permintaannya." Dan beliau (Nabi) menunjukkan singkatnya waktu itu dengan tangannya.
Komentar tentang Jam Diterimanya Doa
Hadis yang diberkati ini menetapkan keberadaan jam tertentu pada hari Jumat ketika doa-doa diterima oleh Allah. Para ulama berbeda pendapat mengenai waktu pastinya, dengan pendapat yang paling otentik adalah bahwa itu terjadi baik selama khutbah atau selama jam terakhir setelah shalat Asar hingga matahari terbenam.
Isyarat Nabi yang menunjukkan singkatnya jam ini mengajarkan kita untuk waspada dalam ibadah dan doa sepanjang hari Jumat, terutama selama waktu-waktu yang ditentukan ini. Ini menekankan pentingnya ketekunan dalam ibadah dan nilai dari memanfaatkan momen-momen yang diberkati.
Syarat-Syarat Diterimanya Doa
Agar penerimaan khusus ini terjadi, orang yang berdoa harus terlibat dalam shalat atau ibadah yang khusyuk, menunjukkan ketulusan dan kehadiran hati. Frasa "saat sedang shalat" menunjukkan keadaan hubungan spiritual dengan Allah, di mana hati seseorang waspada dan rendah hati di hadapan Sang Pencipta.
Jam ini mewakili rahmat khusus Allah atas Umat Muslim, memberikan mereka kesempatan mingguan untuk jaminan diterimanya permintaan mereka yang sah, asalkan mereka mendekati dengan etika dan iman yang tepat.
Implementasi Praktis
Seorang Muslim yang bijak harus mempersiapkan diri untuk jam ini dengan memurnikan niat, melakukan wudhu, dan melibatkan diri dalam zikir kepada Allah sepanjang hari Jumat. Seseorang harus memiliki permintaan yang spesifik dan benar yang telah dipersiapkan dan mendekati waktu ini dengan harapan akan rahmat Allah dan keyakinan akan janji-Nya.
Ajaran ini mendorong kehadiran rutin dalam shalat Jumat dan partisipasi aktif dalam ibadah jamaah, karena ini adalah di antara cara terbaik untuk mencapai jam yang diberkati ini dan menerima rahmat Allah yang melimpah.