Rasulullah (ﷺ) mempekerjakan seorang pegawai (untuk mengumpulkan zakat). Karyawan itu kembali setelah menyelesaikan pekerjaannya dan berkata, “Ya Rasulullah (ﷺ)! Ini (jumlah zakat) untukmu, dan (jumlah yang lain) diberikan kepadaku sebagai hadiah.” Nabi (ﷺ) berkata kepadanya, “Mengapa kamu tidak tinggal di rumah ayah atau ibumu dan melihat apakah kamu akan diberi hadiah atau tidak?” Kemudian Rasulullah (ﷺ) bangun pada malam hari setelah shalat, dan setelah bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah dan memuji dan memuliakan Allah sebagaimana mestinya, dia berkata, “Sekarang! Bagaimana dengan seorang pegawai yang kami pekerjakan kemudian dia datang dan berkata, 'Jumlah ini (zakat) untukmu, dan (jumlah) ini diberikan kepadaku sebagai hadiah? Mengapa dia tidak tinggal di rumah ayah dan ibunya untuk melihat apakah dia akan diberi hadiah atau tidak? Demi Dia yang di tangan-Nya jiwa Muhammad berada, tidak seorangpun di antara kamu akan mencuri dari zakat itu melainkan membawanya ke lehernya pada hari kiamat. Jika itu seekor unta, ia akan membawanya (ke atas lehernya) sementara itu sedang mendengus, dan jika itu seekor sapi, ia akan membawanya (ke atas lehernya), sementara itu akan menggerogoti; dan jika itu adalah seekor domba, ia akan membawanya (ke atas lehernya) sementara itu akan berdarah.” Nabi (ﷺ) menambahkan, “Aku telah memberitakan kepadamu (pesan Allah).” Abu Humaid berkata, “Kemudian Rasulullah (ﷺ) mengangkat tangannya begitu tinggi-tinggi sehingga kami melihat ketiaknya yang putih.”