حَدَّثَنَا الْمَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ ـ هُوَ ابْنُ أَبِي هِنْدٍ ـ عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ـ رضى الله عنهما ـ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ ‏"‏‏.‏ قَالَ عَبَّاسٌ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا صَفْوَانُ بْنُ عِيسَى، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِنْدٍ، عَنْ أَبِيهِ، سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم مِثْلَهُ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan oleh Ibnu `Abbas

Rasulullah SAW bersabda: “Ada dua berkat yang ditipu oleh banyak orang: kesehatan dan waktu luang.” ﷺ

Comment

Teks dan Konteks Hadis

Nabi (ﷺ) bersabda: "Ada dua berkah yang banyak orang tertipu hingga kehilangannya: kesehatan dan waktu luang." (Sahih al-Bukhari 6412)

Hadis yang mendalam ini tercatat dalam Kitab "Melembutkan Hati (Ar-Riqaq)" dari Sahih al-Bukhari, menekankan refleksi spiritual atas berkah ilahi.

Makna Dua Berkah

Kesehatan (al-Sihhah) merujuk pada kesejahteraan fisik dan spiritual, memungkinkan ibadah dan perbuatan baik. Waktu luang (al-Faragh) adalah ketiadaan kesibukan yang menghalangi seseorang dari pengabdian dan pekerjaan bermanfaat.

Penipuan (al-Maghbun) terletak pada kelalaian orang—mereka menyia-nyiakan kesehatan pada ketidaktaatan dan waktu luang pada hal-hal sia-sia, hanya menyadari nilainya saat kehilangan.

Komentar Ulama

Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan dalam Fath al-Bari: Orang-orang "tertipu" karena mereka memiliki berkah ini tetapi gagal memanfaatkannya dengan benar, seperti pedagang yang tidak menyadari keuntungannya hingga hilang.

Al-Nawawi menyatakan dalam Sharh Sahih Muslim: Hadis ini mendesak syukur dan tindakan segera, karena penundaan menyebabkan penyesalan saat kesehatan menurun atau waktu dipenuhi cobaan.

Implikasi Praktis

Seorang mukmin harus terus menilai: Apakah kesehatan saya digunakan dalam ketaatan kepada Allah? Apakah waktu luang saya dihabiskan dalam zikir, ilmu, atau sedekah?

Hadis ini menyerukan untuk memprioritaskan amal ibadah—shalat, Quran, mencari ilmu—sebelum hambatan muncul, mengubah potensi kerugian menjadi keuntungan abadi.