Rasulullah SAW bersabda, “Perbuatan seorang di antara kamu tidak akan menyelamatkan kamu (dari neraka).” ﷺ Mereka berkata, “Bahkan kamu (tidak akan diselamatkan oleh perbuatanmu), wahai Rasulullah (ﷺ)?” Dia menjawab, “Tidak, bahkan aku (tidak akan diselamatkan) kecuali dan sampai Allah menganugerahkan rahmat-Nya kepadaku. Oleh karena itu, berbuat kebaikan dengan benar, tulus dan secukupnya, dan sembahlah Allah pada pagi dan sore hari dan di sebagian malam hari, dan selalu ikuti jalan tengah, sedang, teratur, di mana Anda akan mencapai tujuan Anda (surga).
Komentar Hadis: Keutamaan Rahmat Ilahi
Narasi mendalam ini dari Sahih al-Bukhari 6463, ditemukan dalam buku "Untuk Melembutkan Hati (Ar-Riqaq)", menetapkan prinsip dasar teologi Islam: keselamatan pada akhirnya bergantung pada rahmat Allah daripada sekadar usaha manusia.
Signifikansi Teologis
Ketika Nabi (ﷺ) menyatakan bahwa amal saja tidak dapat menyelamatkan siapa pun dari Neraka, dia mencabut potensi kesombongan spiritual. Ajaran ini menyerang inti ketergantungan diri dan mengingatkan orang beriman bahwa bahkan amal paling saleh pada akhirnya diterima melalui karunia ilahi.
Pertanyaan terkejut para sahabat - "Bahkan Anda, Wahai Utusan Allah?" - menyoroti bagaimana prinsip ini berlaku secara universal, menunjukkan bahwa tidak ada jiwa yang dapat mengklaim keselamatan sebagai hak berdasarkan amal saja.
Keseimbangan Antara Usaha dan Ketergantungan
Instruksi Nabi untuk "melakukan amal baik dengan benar, tulus, dan moderat" menetapkan hubungan yang tepat antara usaha manusia dan karunia ilahi. Kita diperintahkan untuk berusaha dalam ibadah sambil menyadari bahwa kesuksesan akhir berasal dari rahmat Allah.
Penekanan pada moderasi (i'tidal) mencegah kedua ekstrem: kelalaian dalam ibadah dan asketisme berlebihan yang dapat menyebabkan kelelahan atau kesombongan diri.
Implementasi Praktis
Penyebutan khusus ibadah di pagi, sore, dan sebagian malam menunjukkan pentingnya ibadah yang konsisten dan seimbang sepanjang hari daripada intensitas sporadis.
"Jalan tengah" (wasat) merujuk pada jalur seimbang Islam yang menghindari ekstrem sambil mempertahankan pengabdian rutin. Pendekatan konsisten dan moderat inilah yang pada akhirnya mengarah ke Surga ketika digabungkan dengan rahmat ilahi.
Manfaat Spiritual
Ajaran ini menumbuhkan kerendahan hati dengan menghilangkan alasan untuk persaingan spiritual dan kebanggaan pada amal seseorang. Ini mendorong ketulusan (ikhlas) karena amal dilakukan untuk keridhaan Allah daripada sebagai klaim atas Surga.
Ini juga memberikan kenyamanan bagi orang beriman yang mungkin merasa tidak memadai dalam ibadah mereka, mengingatkan mereka bahwa rahmat Allah meliputi segalanya dan bahwa usaha konsisten dan moderat yang digabungkan dengan karunia ilahi adalah jalan menuju keselamatan.