حَدَّثَنَا عَبْدَانُ، أَخْبَرَنَا أَبِي، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ أَشْعَثَ، قَالَ سَمِعْتُ أَبِي قَالَ، سَمِعْتُ مَسْرُوقًا، قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ ـ رضى الله عنها ـ أَىُّ الْعَمَلِ كَانَ أَحَبَّ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَتِ الدَّائِمُ. قَالَ قُلْتُ فَأَىَّ حِينٍ كَانَ يَقُومُ قَالَتْ كَانَ يَقُومُ إِذَا سَمِعَ الصَّارِخَ.
Terjemahan
Narasi 'Alqama
Aku bertanya kepada Aisyah, ibu dari orang-orang mukmin, “Wahai ibu orang-orang mukmin! Bagaimanakah perbuatan Nabi? Apakah dia biasa melakukan perbuatan ibadah tambahan pada hari-hari khusus?” Dia menjawab, “Tidak, tetapi perbuatannya teratur dan konstan, dan siapakah di antara kamu yang mampu melakukan apa yang dapat dilakukan oleh Nabi (ﷺ) (yaitu dalam menyembah Allah)?”