حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ الْمُقَدَّمِيُّ، حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ عَلِيٍّ، سَمِعَ أَبَا حَازِمٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Sahl bin Sa'd

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang dapat menjamin (kesucian) apa yang ada di antara kedua tulang rahangnya dan apa yang ada di antara kedua kakinya (yaitu lidah dan bagian pribadinya), maka saya jamin surga baginya.” ﷺ

Comment

Hadis Mulia

"Barangsiapa dapat menjamin (kesucian) apa yang ada di antara dua tulang rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya (yaitu lidah dan kemaluannya), aku menjamin Surga baginya."

Sahih al-Bukhari 6474 | Kitab: Untuk Melembutkan Hati (Ar-Riqaq)

Komentar tentang Dua Jaminan

Nabi (ﷺ) menetapkan perjanjian yang mendalam: penjagaan hamba atas ucapan dan kemaluan sebagai imbalan jaminan Ilahi atas Surga. Ini menunjukkan nilai besar yang Allah berikan pada pengendalian dua pintu ini yang dapat membawa pahala besar atau kehancuran parah.

"Di antara dua tulang rahang" merujuk pada lidah - alat bicara yang digunakan untuk mengucapkan keimanan atau kekafiran, kebenaran atau kebohongan, zikir atau kelalaian. Perlindungannya melibatkan menghindari dusta, ghibah, fitnah, omong kosong, dan semua yang tidak disukai Allah.

Bahaya dan Perlindungan Lidah

Imam Nawawi menyatakan: "Kebanyakan dosa manusia berasal dari lidah." Orang beriman yang bijak menimbang kata-katanya seperti perbuatannya, hanya berbicara apa yang bermanfaat atau diperlukan. Menjaga lidah mencakup penggunaan yang tepat dalam zikir, membaca Quran, menyuruh kebaikan dan melarang kemungkaran dengan bijaksana.

Ibn Rajab al-Hanbali menjelaskan: "Perlindungan lidah bukan hanya diam, tetapi mengarahkan ucapan kepada apa yang menyenangkan Allah. Ucapan terbaik adalah zikir kepada Allah; yang terburuk adalah kebohongan dan kerusakan."

Kesucian Kemaluan

"Apa yang ada di antara dua kaki" menandakan kemaluan - menjaganya dari semua hubungan seksual yang tidak sah baik melalui zina, perzinaan, atau tindakan homoseksual. Ini termasuk menjaga mata dari pandangan haram dan hati dari pikiran penuh nafsu yang mengarah pada dosa.

Al-Qurtubi berkomentar: "Jaminan ini mencakup kesucian lahir dan batin. Orang beriman sejati melindungi organnya dari perbuatan terlarang dan hatinya dari niat buruk, karena perbuatan mengikuti niat."

Jalan Menuju Surga

Hadis ini menyajikan jalan komprehensif menuju keselamatan melalui pengendalian dua insting manusia mendasar: ucapan dan seksualitas. Ketika diarahkan sesuai bimbingan Ilahi, mereka menjadi sarana ibadah daripada kehancuran.

Ibn Hajar al-Asqalani menyimpulkan: "Jaminan Nabi menunjukkan kepastian janji ini. Barangsiapa benar-benar mempertahankan dua aspek ini sepanjang hidup telah memenuhi syarat untuk masuk Surga tanpa hukuman, berkat rahmat Allah dan syafaat Nabi."