Rasulullah SAW bersabda: “Seorang hamba (Allah) boleh mengucapkan perkataan yang menyenangkan Allah tanpa mementingkan perkataan itu, dan karena itu Allah akan mengangkatnya ke tingkat (pahala); seorang hamba (Allah) boleh mengucapkan kalimat (sembarangan) yang tidak menyenangkan Allah tanpa memikirkan beratnya dan karena itu ia akan dilemparkan ke neraka.”
Untuk Melembutkan Hati (Ar-Riqaq)
Sahih al-Bukhari - Hadith 6478
Beratnya Ucapan
Narasi mendalam dari Rasulullah ﷺ ini menerangi bobot besar yang dibawa oleh ucapan manusia. Lidah, meskipun organ kecil, memiliki kapasitas untuk mengangkat seseorang ke taman tertinggi atau melemparkannya ke jurang terdalam.
Kata yang Menyenangkan
Ketika seorang mukmin mengucapkan kata yang menyenangkan Allah—seperti zikir, menyuruh kebaikan, melarang kejahatan, atau berbicara kebenaran—bahkan tanpa sepenuhnya memahami besarnya, Allah dalam rahmat-Nya yang tak terbatas dapat mengangkat orang itu beberapa derajat di Surga. Ini menunjukkan kemurahan ilahi di luar perhitungan manusia.
Kata yang Tidak Menyenangkan
Sebaliknya, kata yang ceroboh yang membuat Allah marah—melalui kebohongan, ghibah, kekotoran, atau kekafiran—diucapkan tanpa mempertimbangkan konsekuensinya, mungkin mengharuskan masuk ke Neraka. Peringatan keras ini menekankan perlunya menjaga lidah setiap saat.
Komentar Ilmiah
Imam al-Nawawi menjelaskan bahwa hadis ini menekankan kewajiban untuk menjaga lidah dari semua ucapan berbahaya. Ibn Hajar al-Asqalani mencatat bahwa frasa "tanpa memberikannya banyak perhatian" menunjukkan bahwa pahala datang bahkan untuk kebaikan yang tidak disengaja, sementara hukuman mengikuti kejahatan yang disengaja, betapapun kecilnya bagi pembicara.
Aplikasi Praktis
Seorang mukmin harus terus-menerus memantau ucapannya, memastikannya selaras dengan kesenangan ilahi. Sebelum berbicara, seseorang harus mempertimbangkan: Apakah ini benar? Apakah ini bermanfaat? Apakah ini perlu? Jika tidak, diam adalah jalan yang lebih aman. Ajaran ini menumbuhkan kesadaran (muraqabah) dalam setiap aspek kehidupan.