Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membiarkan manusia mendengar amal kebaikannya dengan sengaja, untuk mendapatkan pujian mereka, Allah akan memberi tahu manusia niatnya yang sebenarnya (pada hari kiamat), dan barangsiapa melakukan hal-hal baik di depan umum untuk memamerkan dan memenangkan pujian dari manusia, Allah akan mengungkapkan niatnya yang sebenarnya (dan mempermalukannya). ﷺ
Untuk Melembutkan Hati (Ar-Riqaq)
Sahih al-Bukhari - Hadits 6499
Teks Hadits
Nabi (ﷺ) bersabda, "Barangsiapa yang sengaja memperdengarkan amal baiknya kepada orang lain untuk mendapatkan pujian mereka, Allah akan memberitahukan niat sebenarnya kepada orang-orang (pada Hari Kebangkitan), dan barangsiapa yang melakukan perbuatan baik di depan umum untuk pamer dan mendapatkan pujian orang, Allah akan mengungkapkan niat sebenarnya (dan menghinakannya)."
Komentar tentang Riya'
Hadits yang mendalam ini membahas dosa besar riya' - melakukan amal saleh untuk dilihat orang daripada untuk ridha Allah. Nabi (ﷺ) memperingatkan bahwa mereka yang mempublikasikan amal baiknya untuk mencari pujian duniawi akan menghadapi pengungkapan ilahi pada Hari Kiamat.
Para ulama menjelaskan bahwa riya' merusak esensi ibadah, yang memerlukan niat tulus (ikhlas) hanya untuk Allah. Ketika seseorang mencampurkan ibadah dengan keinginan untuk pengakuan manusia, itu menjadi seperti mencampur air murni dengan kotoran.
Balasan Ilahi
Tanggapan Allah terhadap riya' adalah proporsional: sebagaimana orang itu mencari pujian sementara dari makhluk, Allah akan secara permanen mengungkapkan kemunafikan mereka di hadapan semua makhluk pada Hari Kebangkitan. Penghinaan publik ini adalah balasan yang adil untuk mencari kekaguman duniawi melalui perbuatan yang dimaksudkan untuk Akhirat.
Pengulangan dalam hadits menekankan keseriusan dosa ini dan berfungsi sebagai peringatan keras untuk terus memurnikan niat seseorang.
Panduan Praktis
Para ulama menyarankan untuk menyembunyikan amal baik jika memungkinkan, karena ini membantu melindungi keikhlasan. Seseorang harus sering memperbarui niatnya dan mencari perlindungan dari syirik tersembunyi riya'. Ketakutan akan ditolaknya amal karena niat yang tidak murni harus memotivasi pemeriksaan diri yang konstan.