حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ الْهَيْثَمِ، حَدَّثَنَا عَوْفٌ، عَنْ أَبِي رَجَاءٍ، عَنْ عِمْرَانَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Narasi Abu Huraira

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak seorang pun akan masuk surga melainkan akan diperlihatkan tempat yang dia tempati di neraka jika dia mendustakan iman, agar dia lebih bersyukur; dan tidak ada yang masuk neraka (neraka) melainkan akan diperlihatkan tempat yang dia tempati di surga jika dia beriman, sehingga menjadi penyebab kesedihan baginya.” ﷺ

Comment

Teks Hadis

Nabi (ﷺ) bersabda, "Tidak ada yang akan masuk Surga kecuali akan diperlihatkan tempat yang akan dia tempati di Neraka jika dia menolak iman, agar dia lebih bersyukur; dan tidak ada yang akan masuk Neraka kecuali akan diperlihatkan tempat yang akan dia tempati di Surga jika dia beriman, agar itu menjadi penyebab kesedihan baginya."

Konteks dan Signifikansi

Hadis yang mendalam ini dari Sahih al-Bukhari 6569 muncul dalam Kitab "Untuk Melembutkan Hati (Ar-Riqaq)" dan membahas keadilan dan kebijaksanaan tertinggi dari ketetapan ilahi Allah.

Komentar pada Bagian Pertama

Bagi penghuni Surga, diperlihatkan tempat potensial mereka di Neraka berfungsi sebagai pengingat yang kuat akan rahmat Allah. Penglihatan ini meningkatkan rasa syukur (syukur) mereka secara eksponensial, membuat mereka lebih menghargai keselamatan mereka. Ini menunjukkan bahwa masuknya mereka ke Surga bukan hanya karena amal mereka sendiri, tetapi terutama melalui rahmat dan bimbingan Allah.

Komentar pada Bagian Kedua

Bagi penghuni Neraka, diperlihatkan tempat tinggal potensial mereka di Surga berfungsi sebagai penyesalan dan hukuman tertinggi. "Apa yang bisa terjadi" yang abadi ini melipatgandakan siksaan mereka, karena mereka menyadari bahwa mereka membawa takdir ini atas diri mereka sendiri melalui penolakan iman. Ini merupakan lapisan hukuman tambahan di luar siksaan fisik Neraka.

Kebijaksanaan Ilahi

Pengaturan ini memanifestasikan keadilan dan kebijaksanaan sempurna Allah. Ini melengkapi pengalaman kedua kelompok - menyempurnakan kebahagiaan orang yang diberkati dengan peningkatan rasa syukur, dan menyempurnakan hukuman orang yang terkutuk dengan peningkatan penyesalan. Kedua hasil ini berfungsi sebagai kesaksian abadi tentang konsekuensi pilihan manusia mengenai iman.

Pelajaran Spiritual

Hadis ini seharusnya melembutkan hati menuju kesadaran yang lebih besar akan Allah. Ini mengingatkan orang beriman bahwa keselamatan pada akhirnya melalui rahmat ilahi, mendorong kerendahan hati. Secara bersamaan, ini memperingatkan terhadap kelengahan dalam iman, karena konsekuensi penolakan adalah abadi dan diperparah oleh pengetahuan tentang apa yang hilang.