(ibu dari orang-orang percaya yang setia) Al-Harith bin Hisyam bertanya kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) "Wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)! Bagaimana Inspirasi Ilahi diungkapkan kepada Anda?" Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) menjawab, "Kadang-kadang (diwahyukan) seperti bunyi lonceng, bentuk Ilham ini adalah yang paling sulit dari semuanya dan kemudian keadaan ini berlalu setelah aku memahami apa yang diilhami. Kadang-kadang Malaikat datang dalam bentuk seorang pria dan berbicara dengan saya dan saya memahami apa pun yang dia katakan." 'Aisyah menambahkan: Sesungguhnya aku melihat Nabi (صلى الله عليه وسلم) diilhami secara ilahi pada hari yang sangat dingin dan melihat keringat jatuh dari dahinya (ketika Ilham telah berakhir).
Sifat Wahyu Ilahi
Riwayat ini dari Sahih al-Bukhari memberikan wawasan mendalam tentang pengalaman wahyu seperti yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad ﷺ sendiri. Pertanyaan yang diajukan oleh Al-Harith bin Hisham membahas sifat mendasar tentang bagaimana Allah berkomunikasi dengan Rasul-Nya.
Dua Mode Wahyu
Nabi ﷺ menggambarkan dua bentuk utama wahyu: Yang pertama menyerupai bunyi lonceng - ini adalah bentuk yang paling intens di mana Malaikat menyampaikan wahyu tanpa mengambil bentuk fisik. Para ulama menjelaskan ini sebagai pengalaman spiritual yang kuat di mana Pesan menembus hati secara langsung.
Bentuk kedua terjadi ketika Malaikat Jibril muncul dalam bentuk manusia, berbicara dengan jelas kepada Nabi ﷺ. Ini sering kali adalah cara para sahabat menyaksikan wahyu terjadi, karena Malaikat akan muncul sebagai sahabat yang dikenal bernama Dihyah al-Kalbi atau lainnya.
Manifestasi Fisik Wahyu
Kesaksian Aisyah (semoga Allah meridhainya) memberikan bukti saksi mata yang penting. Meskipun cuaca sangat dingin, Nabi ﷺ akan berkeringat deras selama wahyu, menunjukkan intensitas fisik dan spiritual yang luar biasa dalam menerima komunikasi ilahi.
Respons fisik ini menunjukkan beban dan tanggung jawab yang sangat besar dalam menyampaikan kata-kata Allah dengan sempurna. Keringat berfungsi sebagai bukti nyata dari sifat otentik pengalaman kenabian.
Komentar Ilmiah
Para ulama klasik seperti Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan bahwa suara seperti lonceng mewakili bentuk wahyu yang paling kuat karena datang langsung dari Allah tanpa bentuk perantara. Bentuk manusia mewakili penyesuaian dengan persepsi manusia.
Hadis ini menetapkan keaslian wahyu Al-Quran dan menyangkal klaim bahwa Nabi ﷺ menulis Al-Quran sendiri. Transformasi fisik yang disaksikan oleh para sahabat mengonfirmasi sifat supernatural dari pengalaman tersebut.