حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ حَمْزَةَ، قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي حَازِمٍ، وَالدَّرَاوَرْدِيُّ، عَنْ يَزِيدَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ ‏"‏ أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ ‏"‏‏.‏ قَالُوا لاَ يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا‏.‏ قَالَ ‏"‏ فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ، يَمْحُو اللَّهُ بِهَا الْخَطَايَا ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Abu Huraira

Saya mendengar Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berkata, "Jika ada sungai di depan pintu seseorang di antara kamu dan dia mandi di dalamnya lima kali sehari, apakah kamu melihat kotoran padanya?" Mereka berkata, "Tidak ada jejak kotoran yang tersisa." Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) menambahkan, "Itulah contoh dari lima shalat yang dengannya Allah menghapus (pembatalan) perbuatan jahat."

Comment

Waktu-Waktu Sholat - Sahih al-Bukhari 528

Saya mendengar Rasulullah (ﷺ) bersabda, "Jika ada sungai di depan pintu salah satu dari kalian dan dia mandi di dalamnya lima kali sehari, apakah kalian akan melihat kotoran pada dirinya?" Mereka berkata, "Tidak ada jejak kotoran yang tersisa." Nabi (ﷺ) menambahkan, "Itulah perumpamaan dari lima sholat yang dengannya Allah menghapus (membatalkan) perbuatan buruk."

Komentar tentang Hadis

Hadis mulia ini dari Sahih al-Bukhari mengandung perumpamaan yang mendalam yang menggambarkan pemurnian spiritual yang dicapai melalui lima sholat harian. Rasulullah (ﷺ) membuat perbandingan antara kebersihan fisik melalui mandi yang sering dan pemurnian spiritual melalui sholat yang teratur.

Sama seperti mandi lima kali sehari di sungai yang mengalir akan menghilangkan semua kotoran fisik, melaksanakan lima sholat wajib secara teratur membersihkan jiwa dari kotoran spiritual dan dosa-dosa kecil. Pemurnian ini terjadi asalkan sholat dilakukan dengan kondisi yang tepat, keikhlasan, dan pengabdian.

Kebijaksanaan di balik perbandingan ini terletak pada membuat konsep spiritual yang abstrak menjadi nyata bagi pemahaman manusia. Sungai melambangkan rahmat ilahi dan sholat yang ditetapkan berfungsi sebagai saluran di mana rahmat ini mengalir untuk memurnikan orang beriman dari kontaminasi spiritual dosa yang dilakukan di antara sholat.

Wawasan Ilmiah

Ulama klasik menekankan bahwa pemurnian ini terutama berlaku untuk dosa-dosa kecil, karena dosa besar memerlukan tobat khusus. Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa sholat berfungsi sebagai kaffarah (penebus) untuk dosa yang dilakukan di antaranya ketika dilakukan dengan pemenuhan kondisi yang tepat dan menghindari dosa besar.

Ibn Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bari mencatat bahwa hadis ini menunjukkan efek kumulatif dari sholat - setiap sholat membersihkan apa yang terjadi sebelumnya, dan kelimanya bersama-sama memberikan pemeliharaan spiritual yang komprehensif sepanjang siang dan malam.

Penempatan sungai "di depan pintu" menandakan aksesibilitas dan kemudahan rahmat ilahi ini, mengingatkan orang beriman bahwa pemurnian spiritual dapat dicapai melalui ibadah yang telah ditetapkan.