حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ خِرَاشِ بْنِ حَوْشَبٍ الشَّيْبَانِيُّ، عَنِ الْعَوَّامِ بْنِ حَوْشَبٍ، عَنْ مُجَاهِدٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ الْمُسْلِمُونَ شُرَكَاءُ فِي ثَلاَثٍ فِي الْمَاءِ وَالْكَلإِ وَالنَّارِ وَثَمَنُهُ حَرَامٌ ‏"‏ ‏.‏ قَالَ أَبُو سَعِيدٍ يَعْنِي الْمَاءَ الْجَارِيَ ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan bahwa 'Aisyah berkata

"Wahai Rasulullah (ﷺ), apa saja hal-hal yang tidak diperbolehkan untuk ditahan?" Dia berkata: "Air, garam dan api." Dia berkata: "Aku berkata: 'Wahai Rasulullah (ﷺ), kami tahu apa itu air, tetapi bagaimana dengan garam dan api?" Dia berkata: "Wahai Humaira', barangsiapa memberikan api (kepada orang lain), seolah-olah dia telah memberikan sedekah semua makanan yang dimasak di atas api itu. Dan barangsiapa memberi garam, seolah-olah dia telah memberikan dalam kasih sayang semua yang menjadi baik garam itu. Dan barangsiapa memberi seorang Muslim air untuk diminum ketika air tersedia, seolah-olah dia membebaskan seorang budak; dan barangsiapa memberi seorang Muslim air untuk diminum ketika tidak ada air yang tersedia, seolah-olah dia menghidupkannya kembali."