حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُصَفَّى الْحِمْصِيُّ، حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ بْنُ الْوَلِيدِ، عَنْ مَسْلَمَةَ بْنِ عُلَىٍّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي أَيُّوبَ، عَنِ الْحَارِثِ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ عُلَىِّ بْنِ رَبَاحٍ، قَالَ سَمِعْتُ عُتْبَةَ بْنَ النُّدَّرِ، يَقُولُ كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَرَأَ طسم حَتَّى إِذَا بَلَغَ قِصَّةَ مُوسَى قَالَ " إِنَّ مُوسَى صلى الله عليه وسلم أَجَّرَ نَفْسَهُ ثَمَانِيَ سِنِينَ أَوْ عَشْرًا عَلَى عِفَّةِ فَرْجِهِ وَطَعَامِ بَطْنِهِ " .
Terjemahan
Salim bin Hayyan berkata
Aku mendengar Abu Hurairah berkata: "Aku tumbuh sebagai yatim piatu, dan aku beremigrasi sebagai orang miskin, dan aku dipekerjakan oleh putri Ghazwan sebagai imbalan untuk makanan dan giliran menunggangi unta. Saya akan mengumpulkan kayu bakar untuk mereka ketika mereka berhenti untuk berkemah dan mendesak unta mereka bersama dengan bernyanyi ketika mereka menunggang. Puji bagi Allah (SWT) yang telah menyebabkan agama-Nya menang dan menjadikan Abu Hurairah sebagai Imam."