حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي الشَّوَارِبِ، حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ، عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ شَدَّادٍ الْقِتْبَانِيِّ، قَالَ لَوْلاَ كَلِمَةٌ سَمِعْتُهَا مِنْ، عَمْرِو بْنِ الْحَمِقِ الْخُزَاعِيِّ لَمَشَيْتُ فِيمَا بَيْنَ رَأْسِ الْمُخْتَارِ وَجَسَدِهِ سَمِعْتُهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " مَنْ أَمِنَ رَجُلاً عَلَى دَمِهِ فَقَتَلَهُ فَإِنَّهُ يَحْمِلُ لِوَاءَ غَدْرٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ " .
Salin
Diriwayatkan bahwa Rifa'ah berkata
"Aku masuk ke Mukhtar di istananya dan dia berkata: 'Jibril baru saja meninggalkanku.' Tidak ada yang menghentikan saya untuk memukul lehernya (yaitu, membunuhnya) selain sebuah hadits yang saya dengar dari Sulaiman bin Surad, yang menurutnya Nabi (ﷺ) berkata: 'Jika seseorang mempercayakan Anda dengan nyawanya, maka jangan membunuhnya.' Itulah yang menghentikan saya."