Buku Tentang Masjid Dan Jemaah
كتاب المساجد والجماعات
Bab : Pembangunan Masjid Mulia
“Rasulullah SAW bersabda: “Hari kiamat tidak akan dimulai sampai orang-orang bersaing dalam (membangun) masjid-masjid.”
Bab : Tempat-tempat di mana tidak disukai untuk melakukan doa
Rasulullah SAW bersabda: “Seluruh bumi adalah masjid, kecuali kuburan dan hammam.”
Bab : Apa yang Tidak Disukai Di Masjid
Rasulullah SAW bersabda: “Ada hal-hal yang tidak pantas untuk masjid: tidak boleh diambil sebagai jalan raya; tidak boleh dilepas senjata di dalamnya; tidak boleh ditarik busur atau ditembakkan panah di dalamnya; tidak boleh ada yang melewatinya membawa daging mentah; tidak boleh dilakukan hukuman atau hukuman balasan di dalamnya; dan tidak boleh digunakan sebagai pasar.”
“Rasulullah melarang membeli dan menjual di masjid, dan membacakan puisi di masjid.”
Bab : Orang yang membangun masjid demi Allah
“Saya mendengar Rasulullah berkata: 'Barangsiapa membangun masjid demi Allah, Allah akan membangun sesuatu yang serupa untuknya di surga. '”
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa membangun masjid demi Allah, seperti sarang burung pipit bagi Allah atau bahkan lebih kecil, Allah akan membangun baginya sebuah rumah di surga.”
Bab : Pembangunan Masjid Mulia
Rasulullah SAW berkata: “Aku melihat kamu membangun masjidmu tinggi setelah aku pergi, sama seperti orang-orang Yahudi membangun sinagoga mereka tinggi dan orang-orang Kristen membangun gereja-gereja mereka tinggi-tinggi.”
Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada perbuatan manusia yang menjadi perbuatan jahat melainkan mereka mulai menghiasi tempat ibadah mereka.”
Bab : Dimana Diizinkan Membangun Masjid
“Lokasi di mana Masjid Nabi dibangun adalah milik Banu Najjar. Di dalamnya ada pohon-pohon kurma dan kuburan para penyembah berhala. Nabi berkata kepada mereka: “Sebutkan harganya.” Mereka berkata: “Kami tidak akan pernah mengambil uang untuk itu.” Nabi membangunnya dan mereka membantunya, dan Nabi berkata: 'Kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan akhirat, maka ampunilah Ansar dan Muhajirah. ' Sebelum masjid dibangun, Nabi akan melakukan shalat di mana pun dia berada ketika waktu shalat tiba.”
Rasulullah memerintahkannya untuk membangun masjid Ta'if di tempat di mana Taghut dulu berada.
Beliau berkata: “Jika sudah disiram beberapa kali, maka lakukanlah shalat di sana,” dan dia mengaitkannya dengan Nabi.
Bab : Tempat-tempat di mana tidak disukai untuk melakukan doa
“Rasulullah melarang shalat dilakukan di tujuh tempat: tempat pembuangan sampah, tempat pembantaian, kuburan, jalan yang biasa digunakan, kamar mandi, di daerah tempat unta beristirahat, dan di atas Ka'bah.”
Bab : Tidur di Masjid
“Kami biasa tidur di masjid pada waktu Rasulullah.”
Bab : Orang yang membangun masjid demi Allah
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa membangun masjid demi Allah (dari hartanya sendiri), Allah akan membangun rumah baginya di surga.”
Bab : Tempat-tempat di mana tidak disukai untuk melakukan doa
Rasulullah SAW bersabda: “Ada tujuh tempat di mana tidak diperbolehkan melakukan shalat: puncak Rumah Allah; kuburan; tempat pembuangan sampah; rumah jagal; kamar mandi; area tempat unta beristirahat, dan jalan utama.”
Bab
Bab : Orang yang membangun masjid demi Allah
“Saya mendengar Rasulullah berkata: 'Barangsiapa membangun masjid di mana nama Allah disebutkan, Allah akan membangun rumah baginya di surga. '”
Bab : Apa yang Tidak Disukai Di Masjid
Rasulullah SAW bersabda: “Jauhkan anak-anakmu, orang gilamu dan orang-orang jahat dari masjid-masjidmu. Hindari terlibat dalam transaksi dan perselisihan, meninggikan suara Anda, melaksanakan hukuman yang ditentukan dan membuka selubung pedang Anda di dalamnya. Buatlah tempat untuk penyucian di pintu gerbang mereka, dan beri aroma mereka dengan dupa pada hari Jumat.” (Maudu')
Bab : Memurnikan dan Menyewangi Masjid
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa menghapus sesuatu yang berbahaya dari masjid, Allah akan membangun baginya sebuah rumah di surga.”
Bab : Masjid Dalam Rumah-Rumah
'Itban bin Malik As-Salimi yang merupakan kepala bangsanya Banu Salim dan pernah berpartisipasi dalam (pertempuran) Badar dengan Rasulullah berkata: “Aku datang kepada Rasulullah dan berkata: 'Ya Rasulullah, penglihatanku gagal dan banjir datang dan menghalangiku untuk mencapai masjid umatku, dan terlalu sulit bagiku untuk menyeberangi air. Apakah kamu pikir kamu bisa datang dan melakukan shalat di rumahku di tempat yang kemudian dapat aku ambil sebagai tempat shalat?” Dia berkata: “Aku akan melakukan itu.” Keesokan harinya, Rasulullah dan Abu Bakr datang, ketika panas hari itu semakin kuat. Dia meminta izin untuk masuk, dan saya memberinya izin. Dia tidak duduk sampai dia berkata: “Di manakah kamu ingin aku berdoa untukmu di rumahmu?” Saya menunjukkan kepadanya tempat di mana saya ingin dia shalat, jadi Rasulullah berdiri dan kami berbaris di belakangnya, dan dia memimpin kami dalam shalat dua raka'at (unit). Kemudian saya memintanya untuk tinggal dan makan beberapa Khazirah yang telah disiapkan untuk mereka. '”