حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، قَالاَ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ، مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ، عَنِ الْحَكَمِ، عَنْ ذَكْوَانَ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الأَنْصَارِ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِ فَخَرَجَ رَأْسُهُ يَقْطُرُ فَقَالَ " لَعَلَّنَا أَعْجَلْنَاكَ " . قَالَ نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ " إِذَا أُعْجِلْتَ أَوْ أُقْحِطْتَ فَلاَ غُسْلَ عَلَيْكَ وَعَلَيْكَ الْوُضُوءُ " .
Salin
Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri bahwa
Rasulullah saw melewati (rumah) salah seorang Ansar dan mengirim pesan agar dia keluar. Dia keluar dengan kepalanya menetes dan (Nabi) berkata: “Mungkinkah kami membuatmu terburu-buru?” Dia berkata: “Wahai Rasulullah.” Dia berkata, “Jika Anda tergesa-gesa (oleh seseorang) atau terhalang (dari orgasme) dan tidak ejakulasi, maka Anda tidak perlu mandi, tetapi Anda harus melakukan wudhu.”