حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْعَظِيمِ الْعَنْبَرِيُّ، وَأَبُو حَفْصٍ عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ الْفَلاَّسُ وَمُجَاهِدُ بْنُ مُوسَى قَالُوا حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ الْوَلِيدِ، أَخْبَرَنِي مُحِلُّ بْنُ خَلِيفَةَ، حَدَّثَنِي أَبُو السَّمْحِ، قَالَ كُنْتُ أَخْدُمُ النَّبِيَّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ فَكَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَغْتَسِلَ قَالَ ‏"‏ وَلِّنِي ‏"‏ ‏.‏ فَأُوَلِّيهِ قَفَاىَ وَأَنْشُرُ الثَّوْبَ فَأَسْتُرُهُ بِهِ ‏.‏
Salin
Diriwayatkan bahwa 'Abdullah bin Harith bin Nawfal berkata

“Saya bertanya apakah Rasulullah berdoa secara sukarela ketika bepergian, tetapi saya tidak dapat menemukan siapa pun untuk memberi tahu saya sampai Umm Hani' binti Abu Thalib mengatakan kepada saya bahwa dia telah datang selama tahun Penaklukan (Mekah). Dia memerintahkan agar layar diangkat, dan itu selesai, dan dia mandi; kemudian dia shalat delapan raka'at (unit) sukarela.”