حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنِ الْمِقْدَامِ بْنِ شُرَيْحِ بْنِ هَانِئٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ كُنْتُ أَتَعَرَّقُ الْعَظْمَ وَأَنَا حَائِضٌ، فَيَأْخُذُهُ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ فَيَضَعُ فَمَهُ حَيْثُ كَانَ فَمِي وَأَشْرَبُ مِنَ الإِنَاءِ فَيَأْخُذُهُ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ فَيَضَعُ فَمَهُ حَيْثُ كَانَ فَمِي وَأَنَا حَائِضٌ ‏.‏
Salin
Diriwayatkan dari Anas bahwa

Orang-orang Yahudi tidak akan duduk bersama seorang wanita yang sedang menstruasi di rumah, tidak makan bersamanya, atau minum bersamanya. Itu disebutkan kepada Rasulullah, kemudian Allah menurunkan kata-kata: “Mereka bertanya kepadamu tentang menstruasi. Katakanlah: “Itu adalah hal yang merugikan, maka jauhlah dari wanita selama menstruasi.” Rasulullah SAW bersabda: “Lakukan segala sesuatu kecuali hubungan seksual.”