حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ، حَدَّثَنَا أَبُو الأَحْوَصِ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنِ الأَسْوَدِ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ خَرَجَ مِنْ غَائِطٍ قَطُّ إِلاَّ مَسَّ مَاءً .
Terjemahan
Abu Sufyan dijo
“Abu Ayyub Al-Ansari, Jabir bin 'Abdullah, dan Anas bin Malik mengatakan kepada saya bahwa ketika ayat ini: “Di dalamnya (masjid) ada orang-orang yang suka membersihkan dan menyucikan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang menjernihkan diri mereka.” Telah diturunkan, Rasulullah bersabda: “Wahai Ansar! Allah telah memuji kamu karena kebersihananmu. Apa sifat kebersihananmu?” Mereka berkata: “Kami melakukan wudhu untuk shalat dan kami mandi untuk membersihkan diri dari kekotoran karena aktivitas seksual, dan kami membersihkan diri dengan air (setelah buang air kecil). Dia berkata: “Inilah yang terjadi. Maka patuhi itu.”