حَدَّثَنَا بَكْرُ بْنُ خَلَفٍ أَبُو بِشْرٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الأَعْلَى، عَنْ مَعْمَرٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ ‏"‏ مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Dikatakan bahwa Kathir bin Qais berkata

“Saya sedang duduk bersama Abu Darda' di masjid Damsyik ketika seorang pria datang kepadanya dan berkata: 'Wahai Abu Darda', saya datang kepada Anda dari Al-Madinah, kota Rasulullah, untuk sebuah hadis yang saya dengar dan Anda ceritakan dari Nabi. ' Dia berkata: “Bukankah kamu datang untuk berdagang?” Dia berkata: “Tidak.” Dia berkata: “Bukankah kamu datang untuk sesuatu yang lain?” Dia berkata: “Tidak.” Dia berkata: “Saya mendengar Rasulullah berkata: “Barangsiapa mengikuti jalan dalam mengejar ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Para malaikat menurunkan sayap mereka untuk persetujuan pencari pengetahuan, dan semua orang di langit dan di bumi berdoa memohon pengampunan bagi pencari pengetahuan, bahkan ikan di laut. Keunggulan sarjana atas penyembah seperti keunggulan bulan di atas semua benda langit lainnya. Para ulama adalah ahli waris para nabi, karena para nabi tidak meninggalkan satu dinar atau dirham, melainkan mereka meninggalkan ilmu, maka siapa pun yang mengambilnya, maka ia mengambil bagian yang besar.”