حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الأَحْمَرُ، عَنِ ابْنِ عَجْلاَنَ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ كَانَ مِنْ دُعَاءِ النَّبِيِّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ ‏"‏ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ دُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ وَمَنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Dikatakan bahwa Abu Hurairah berkata

Rasulullah bersabda: “Berlindunglah kepada Allah dari lubang kesedihan.” Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, apakah lubang kesedihan itu?” Dia berkata: “Sebuah lembah di neraka yang darinya neraka itu sendiri mencari perlindungan empat ratus kali setiap hari.” Dikatakan: “Ya Rasulullah, siapakah yang akan memasukinya?” Beliau berkata: “Sudah disiapkan untuk para pembaca Al-Qur'an yang ingin memamerkan perbuatan mereka. Yang paling dibenci dari bacaan Al-Qur'an kepada Allah adalah orang-orang yang mengunjungi para penguasa.” (Da'if) Rantai-rantai narasi lainnya.